Metro Merauke – Ratusan sapi warga di wilayah Merauke, Papua Selatan, dalam tiga minggu terakhir didapati mati.
Sebelum mati, sapi-sapi ini lemas dan jalan sempoyongan. Setelah itu terkulai dan mati.
Momon Gunawan (43), warga di Kampung Muram Sari, Distrik Semangga, Merauke mengungkapkan, dalam beberapa hari terakhir warga dikejutkan
dengan maraknya ternak sapi warga yang mati akibat digigit nyamuk.
Hal ini membuat warga semakin khawatir dan mendesak pemerintah segera bertindak cepat dalam mengatasi permasalahan.
“Sudah 6 ekor sapi saya yang mati dalam kurun waktu 3 minggu. Awalnya sapi lemas dan jalan sempoyongan, terus mati,” ujar Momon kepada wartawan, Rabu (17/04/2024).
Dengan kejadian itu, Momon mengaku mengalami kerugian yang tidak sedikit, mencapai puluhan juga. “Sapi ini sebagai aset dan juga modal, tapi sudah pada mati. Tentu kita rugi dan berharap pemerintah cepat memberikan solusi,” tuturnya.
Sebagai upaya penyelamatan sapi dari serangan nyamuk, Momon setiap hari membakar obat nyamuk yang diletakkan di dekat kandang serta membuat pengasapan.
Namun, kata Momon, langkah itu dinilai tidak mempan, nyamuk dalam jumlah banyak disertai wereng tetap datang menyerang ternak sapi miliknya.
“Langkah lain, saya ungsikan ke kota 8 ekor sapi sisa yang masih hidup. Masih ada 3 ekor sapi Bali yang masih kita kandangkan,” tuturnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Merauke, Martha Bayu Wijaya menyebut sebanyak 108 ekor sapi di Merauke mati dalam tiga minggu terakhir. (Nuryani)