Aparat Keamanan Siapkan Langkah Penegakan Hukum Bebaskan Pilot Susi Air

Pilot asal Selandia Baru, Philip Mark Mahrten saat bersama kelompok Egianus Kogoya-Dok. TPNPB

Metro Merauke – Aparat keamanan menyatakan menyiapkan langkah penegakan hukum membebaskan pilot Susi Air yang disandera di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan apabila cara damai yang kini terus diupayakan menemui jalan buntu.

Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta aparat keamanan selalu membangun komunikasi dalam upaya membebaskan pilot asal Selandia Baru, Philip Mark Mahrten yang sejak 7 Februari 2023, disandera kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.

Bacaan Lainnya

Katanya, Presiden Jokowi meminta agar masalah ini bisa diselesaikan secara baik, dan tidak boleh lagi ada kekerasan-kekerasan lanjutan.

“Apa yang disampaikan presiden itu, menjadi panduan bagi kita mengambil langkah-langkah penyelamatan pilot. Tetapi langkah penegakan hukum itu sudah kita hitung. Jadi bukan berarti tidak ada langkah tegas yang akan kita ambil,” kata Mathius D Fakhiri, Senin(10/07/2023).

Menurutnya, apabila upaya damai membebaskan pilot menemui jalan buntu, aparat keamanan akan menempuh cara penegakan hukum secara terukur.

“Kalau kita sudah pastikan posisi, kita lakukan langkah penegakan hukum terukur supaya tidak ada bias-bias, dari langkah tegas yang akan kita ambil. Kita kan masih berupaya, Teman-teman TNI, BIN, Pj Bupati yang baru, Komnas HAM, tokoh gereja semua memainkan peran,” ucapnya.

Kapolda Papua menyatakan, TNI/Polri membuka ruang dialog sebesar-besarnya, apabila kelompok Eginaus Kogoya menginginkannya. Yang penting berdialog itu dilakukan secara bermartabat, dan tidak ada tawar menawar di luar negara. 

“Kalau menjadi kewenangan kami, kami bisa menjawab. Tapi kewenangan yang lain tidak ada negosiasi. Mau minta merdeka, mau minta senjata, amusi [itu] tidak ada. Kami tegas dalam hal itu,” katanya.

Egianus Kogoya Tidak Pernah Minta Uang Tebusan Miliar Rupiah

Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri juga membenarkan bantahan Egianus Kogoya yang menyatakan tidak pernah meminta uang tebusan hingga miliaran rupiah.

Sejak penyanderaan pilot Susi Air pada Februari 2023 lalu hingga kini, Egianus Kogoya dan kelompoknya memang tidak pernah meminta uang tebusan.

“Saya kan pernah menyampaikan kepada teman-teman wartawan, saya bilang jangan diplesetkan. Saya sudah sampaikan bahwa Egi dan kelompoknya memang tidak pernah menyampaikan untuk minta uang itu,” kata Mathius D Fakhiri.

Kapolda Papua menjelaskan, setelah pilot Susi Air itu disandera, ia mengundang berbagai pihak terkait membahas upaya penyelamatan.

Pertemuan ketik itu digelar di salah satu hotel di Kota Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Dalam pertemuan itu, hadir Pj Bupati Nduga sebelumnya, Namia Gwijangge, Ketua DPRD Nduga, dan Kapolres Nduga.

Dalam pertemuan itupun Kapolda menyampaikan kalau memang Egianus Kogoya dan kelompoknya membutuhkan uang, yang penting tidak lebih dari Rp 5 miliar pemerintah siapkan saja. 

“Kita kan mau cari wi-win untuk tidak ada lagi dampak lain dari kejadian itu. Apa yang dibilang oleh kelompok itu benar. Mereka ngak pernah minta uang. Saya berharap ini jangan dikembangkan ke mana-mana. Karena itu dari apa yang kami diskusikan awal untuk upaya penyelamatan. Jadi saya yakinkan itu memang tidak ada,” ujarnya. (Arjuna)

UNTUK PEMBACA METRO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *