Kenaikan Harga Beras Picu Inflasi Tertinggi di Merauke

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka saat berdialog dengan pedagang di Pasar Wamanggu Merauke

Metro Merauke – Kenaikan harga bahan pokok, terutama beras, menjadi salah satu pemicu tingginya inflasi di Merauke, Papua Selatan.

Bupati Merauke, Romanus Mbaraka
mengakui, komoditi beras merupakan salah satu komoditas tertinggi yang belakangan menjadi penyebab tingginya inflasi di daerah.

Bacaan Lainnya

Dikatakannya, kenaikan harga beras lebih disebabkan karena dalam tiga tahun terakhir petani Merauke mengalami gagal panen akibat faktor alam.

“Harga beras di Merauke naik, mencapai Rp.15.000/kg. Petani gagal panen, ini akibat faktor alam,” ungkapnya kepada wartawan, Senin (4/09/2023).

Romanus Mbaraka menegaskan, sebagai upaya untuk menekan inflasi di daerah, Pemerintah Kabupaten Merauke berupaya untuk menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan kebutuhan pokok di pasaran agar inflasi dapat ditekan dan tidak tinggi lagi.

“Kalau produksi lain, seperti palawija dan dibidang perikanan di Merauke lebih baik,” katanya.

“Kita optimis pada periode musim tanam 1 bulan November dan Desember, pasti produksi akan kembali melimpah, lalu kita kontrol harga dan inflasi akan bisa ditekan,” tuturnya.

Diketahui, data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indonesia mencapai 3,08 % pada Juli 2023 Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,24.

Tercatat, dari 90 kota di Merauke yang di survei BPS, Merauke, Papua Selatan menjadi kota yang mengalami infalsi tertinggi di Indonesia pada Juli 2023, yaitu mencapai 5,21%. (Nuryani)

Untuk Pembaca Metro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *