Metro Merauke – Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyatakan Operasi Damai Cartenz yang mulai dilaksanakan di wilayah Papua pada Februari 2022, lebih mengedepankan pendekatan humanis.
Menurut Kepala Operasi Damai Cartenz itu, sebelumnya Polri mengevaluasi semua kegiatan kepolisian sejak beberapa tahun terakhir, hingga operasi Nemangkawi pada 2021.
Berdasarkan evaluasi itulah disimpulkan, penanganan keamanan di Papua mesti dengan cara yang lebih soft.
“Mengedepankan rasa kemanusiaan dengan bertumpu pada masyarakat dan pemda di masing masing wilayah di Papua, khususnya daerah yang sering terjadi gejolak,” kata Mathius D Fakhiri belum lama ini.
Katanya, dari evaluasi itulah Polri menyiapkan konsep operasi yang diperbaharui, dari Nemangkawi ke operasi yang diberi nama Damai Cartenz 2022.
Konsep operasi ini, mengedepankan pemerintah daerah, dan melakukan pendekatan kepolisian secara humanis.
“Mudah mudahan bisa menjawab persoalan persoalan yang terjadi di Papua, khususnya gangguan gangguan lebih pada kekerasan bersenjata,” ucapnya.
Ia mengatakan, personil yang terlibat dalam Operasi Damai Cartenz sebanyak 1.876 orang. Terdiri dari BKO Mabes Polri 1.196 personil, Polda Papua 528 personil, dan sisanya adalah prajurit TNI, termasuk dari Kodam XVIII Cenderawasih.
Operasi Damai Cartenz akan berlangsung hingga 31 Desember 2022. Lima kabupaten yang menjadi wilayah pelaksanaan Operasi Damai Cartenz, yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Yahukimo, Nduga, Intan Jaya, dan Kabupaten Puncak.
“Kita akan berusaha implementasikan lebih rill pendekatan pendekatan humanis. Kami harap kolaborasi ini bisa mewujudkan penanganan soft dan humanis dalam penanganan berbagai konflik di Papua,” ujarnya. (Arjuna)