Metro Merauke – Terjadinya gangguan jaringan internet (jarnet) di Merauke, Papua Selatan yang hampir dua pekan berlangsung dikeluhkan lapisan masyarakat.
Pelaku UMKM menyebut, akibat putusnya jarnet di wilayah Merauke berdampak dalam pendapatan mereka.
Nining, salah satu pelaku UMKM mengungkapkan, pihaknya mengalami kerugian besar setelah jarnet putus sejak 4 Januari lalu.
Tak tanggung-tanggung, Nining menyebut, dirinya mengalami dampak kerugian karena jaringan putus dan harus kehilangan 90 persen pendapatannya.
“Sekarang era digital, semua jualan dilakukan melalui online, tapi jaringan internet putus. Sekarang bagaimana kita punya tanggungan, siapa yang mau bantu bertanggungjawab,” ujar Nining, Senin (15/01/2024).
“Apa yang ditawarkan pemerintah bagi UMKM dan pedagang online. Banyak janji untuk rakyat agar sejahtera, bagaimana kita bisa sejahtera, sedangkan saat ini kita mengalami kerugian akibat jarnet putus,” tuturnya.
Gelombang unjukrasa kembali dilakukan mahasiswa dan masyarakat Merauke, Senin (15/01/2024).
Massa datang ke kantor bupati dan meminta pemerintah segera mengatasi gangguan jaringan internet (jarnet) yang berlangsung hampir dua pekan terjadi.
Demo jilid II kembali turun jalan untuk menutut pemulihan jaringan internet yang hampir dua pekan mengalami gangguan.
Ribuan massa setelah berorasi di kantor bupati kemudian bergerak menuju kantor Telkom Merauke. Aksi unjukrasa mahasiswa dan masyarakat mendapat pemgawalan ketat Polisi.(Nuryani)