Stunting di Papua Selatan Capai 24 Persen, Dinkes Gencarkan Kegiatan Ini

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Selatan, dr Benedicta Herlina Rahanggiar

Metro Merauke – Angka prevalensi stunting di Provinsi Papua Selatan tercatat mencapai 24 persen pada awal November 2024.

“Di tahun 2023, data stunting di Papua Selatan mencapai 19 persen. Memang angka stunting naik dan turun, saat kita intervensi akan terjadi penurunan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Selatan, dr Benedicta Herlina Rahanggiar kepada wartawan belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Diuraikan, dari data stunting di 4 kabupaten cakupan Papua Selatan, di Boven Digoel tercatat paling tinggi, berada diangka 20 persen.

“Sedangkan untuk Merauke dan Mappi sudah berada pada posisi 16 persen,” katanya.

Guna menekan angka stunting, Dinas Kesehatan terus gencarkan berbagai kegiatan. Sebut saja dengan meningkatkan cakupan minum obat tablet tambah darah bagi remaja putri.

“Dengan berkerjasama Dinas Pendidikan,diperkuat dengan Peraturan Gubernur (Pergub), sehingga rencananya minum tablet tambah darah bagi remaja putri di sekolah akan dilakukan setiap hari Jumat,” ujar Benedicta Herlina.

‘Sedangkan pemberian makanan tambahan pun tetap dijalankan di setiap Puskesmas,. Termasuk melakukan intervensi, pemantauan perkembangan gizi anak usia 0-2 tahun,” imbuhnya.

Menurut Kadinkes Papsel, permasalahan stunting bukan saja menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan sendiri. Melainkan, kata Herlina, penanganannya (stunting) perlu dilakukan kolaborasi dengan semua pihak.

“Kita tetap optimis penanganan stunting di Papua Selatan kedepan akan mencapai target penurunan stunting secara menyeluruh, 14 persen,” tandasnya. (Nuryani)

Untuk Pembaca Metro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *