Metro – Fredik Sawefkoy secara resmi menyatakan mundur sebagai bakal Calon Wakil Bupati Sarmi, Papua dalam pilkada November 2024 mendatang.
Pengunduran diri Fredik disampaikan langsung kepada bakal calon Bupati Sarmi, Yanni Yanni, SH, MH, MSos di Jakarta, Sabtu (3/8/2024).
Fredik yang semula akan mendampingi Ketua DPD Partai Gerindra, Yanni dalam pilkada Sarmi mengatakan, keputusannya mundur itu bukan karena tekanan atau pengaruh dari pihak mana pun. Namun murni hasil perenungan panjang, dengan mempertimbangan berbagai hal
“Saya tadi telah menyampaikan langsung pengunduran diri sebagai Calon Wakil Bupati Sarmi kepada Ibuu Yanni. [Ini] sebagai bentuk tatakrama dan penghormatan, bahwa persaudaraan itu dapat terus terjalin meski kami bukan lagi pasangan kandidat dalam Pilkada,” kata Fredik kepada wartawan usai bertemu Yanni di Jakarta, Sabtu (3/8/2024).
Salah satu alasan utama Fredik mundur dari pertarungan politik di Kabupaten Sarmi dalam pilkada mendatang, karena ingin melanjutkan pengabdiannya sebagai ASN di Kabupaten Sarmi sampai tuntas.
Karirnya dalam birokrasi masih terbilang panjang, yakni 12 tahun lagi. Selain itu, ia baru dipromosikan sebagai Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sarmi.
“Saya pikir, bagian ini saya harus tunaikan dulu karena merupakan amanah dari Tuhan lewat negara,” ucapnya.
Namun Fredik bersyukur, karena Ketua DPD Gerindra Papua, Yanni telah memberinya pengalaman berharga dengan membawanya mengecap dunia politik.
Ia pun berterimakasih kepada Yanni dan tim, serta para tokoh yang tegabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) di Kabupaten Sarmi, yang selama ini terus memberikan dorongan dan dukungan kepadanya.
Fredik juga menyampaikan permohonan maaf apabila keputusannya itu, membuat kecewa sejumlah pihak yang mendukungnya dan berharap dia terus maju dalam pilkada di Kabupaten Sarmi.
Meski menyatakan mundur sebagai bakal calon wakil Bupati Sarmi, namun Fredik menyatakan siap memberikan jiwa raganya untuk mengabdi di Kabupaten Sarmi, termasuk apabila nantinya Yanni terpilih menjadi bupati.
Apalagi ia mengaku memiliki konsep pembangunan yang strategis, dengan sejumlah program terobosan yang diyakini akan membuat Sarmi maju pada masa mendatang.
“Semua orang punya niat baik untuk membangun Sarmi, begitu juga Ibu Yanni punya niat baik dan terobosan yang akan dibuat untuk kemajuan rakyat Sarmi,” ujarnya.
Ia mengatakan, di sisi lain bakal calon Bupati Sarmi, Yanni memiliki kedekatan dengan Presiden RI Terpilih, Prabowo Subianto, yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra. Karenanya ia optimis hubungan baik itu, juga akan berdampak baik bagi kemajuan Sarmi.
“Dengan kecakapan dan jaringan politik Ibu Yanni yang luas, jika beliau terpilih semoga Kabupaten Sarmi akan maju pesat,” ucapnya.
Jemmi Esau Maban Menguat Mendampingi Yanni dalam Pilkada Sarmi
Setelah pengunduran diri Fredik Sawefkoy, nama Jemmi Esau Maban menguat untuk menggantikannya mendampingi Yanni dalam pilkada Sarmi.
Menurut Fredik banyak tokoh di Sarmi yang punya idealisme dan kapasitas menjadi untuk Cawabup mendampingi ‘Srikandi’ Partai Gerindra itu.
Namun berdasarkan pengamatan Fredik dan hasil diskusi bersama tokoh lintas agama di sana, nama Jemmi Maban muncul sebagai figur terbaik yang bisa didaulat sebagai bakal calon wakil bupati.
“Ada beberapa figur, salah satunya adalah Pak Jimmi Maban yang kami kenal sebagai tokoh yang rendah hati, mau belajar, santun dan bisa menghargai siapapun baik senior maupun yunior,” kata Fredik.
Katanya, Jemmi adalah sosok yang bisa diterima semua kalangan karena punya pembawaan low profile, dan tutur bahasanya santun, juga memiliki integritas yang teruji.
“Beliau pernah bertugas di Polri, sehingga tingat loyalitas dan kesetiaannya tidak diragukan lagi,” ujarnya.
Fredik Sawefkoy telah bertemu para tokoh lintas agama di Bonggo, Kabupaten Sarmi pada 4 Agustus 2024, dan menjelaskan hasil pertemuannya dengan Yanni termasuk keputusannya untuk mundur.
Dalam pertemuan itu, turut hadir Jemmi Maban sebagai bacawabup Sarmi, tokoh NU Ustadz Farhan, dan Ketua DPC Gerindra Kabupaten Sarmi, Basuki. (Arjuna)
–