Metro Merauke – Dibawah terik matahari Papua Selatan, sekelompok warga berkumpul di Kampung Onggaya, Distrik Naukenjeray, Merauke.Tepatnya di lahan Ketua Adat Kanum, Kampung Onggaya.
Mata warga berbinar manakala menerima bantuan bibit tanaman. Hari ini bukan hari biasa di Kampung Onggaya, melainkan menjadi hari dimana benih-benih harapan mulai ditaburkan.
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Merauke, meluncurkan program bantuan bibit, sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Aneka bibit yang diberikan, semisal bibit tanaman kopi, kelapa, minyak kayu putih, mangrove serta pupuk organik.
“Program ini adalah wujud nyata kepedulian PLN terhadap masyarakat dan lingkungan Papua,” ucap Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PLN Merauke, Ade A. Malle Mantiri belum lama ini.
“Kami tidak hanya menyalakan lampu, tapi juga menyalakan harapan,” tuturnya.
Dijelaskan, lokasi penanaman dilakukan di Kampung Onggaya. Lahan tanaman merupakan lahan marga Ndimar. Dimana luas lahan yang dihibahkan untuk Kelompok Yu Mbu Tar Ta seluas 2 hektar tanpa menebang pohon-pohon besar.
“Arah lahan tanam ke wilayah konservasi sekitar 5 KM dari sini. Jadi, tidak ada eksploitasi lahan konservasi,” katanya.
Untuk proses penanaman, sambungnya, menggunakan metode lokal budaya suku Marind pada umumnya, dengan cara membakar hutan menjadi karbon yang akan dicampur dengan humus alami dan pupuk kandang sebagai pupuk organik.
Menurut Ade Malle Mantiri, program bantuan bibit menjadi bagian penting yang harus dilakukan. Tujuannya, untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, pelestarian lingkungan, adaptasi iklim hingga kesehatan masyarakat dimana dapat meningkatkan akses ketanaman obat lokal. (Nuryani)
