Metro Merauke – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Kelas III Mopah Merauke, memantau adanya titik panas di wilayah Papua Selatan periode tanggal 18 September 2024 pukul 02.00 WIT dan 19 September pukul 01.00 WIT.
Masyarakat dan instansi Pemerintah berwenang diimbau untuk selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak kerugian dari sebaran hotspot (titik panas) yang terpantau.
Informasi titik panas wilayah Papua Selatan itu dikeluarkan berdasarkan Nomor : B.ME.02.03/019/KMKQ/IX/2024, yang terdeteksi Hotspot (titik panas) dilakukan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) akan memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan.
Satelit akan mendeteksi anomali suhu panas dibandingkan dengan sekitarnya.
Prakirawan, Dita Rahmawati mengatakan, observasi ini dilakukan pada siang dan malam hari untuk masing-masing satelit.
“Pada daerah yang tertutup awan atau blank zone, hotspot di wilayah tersebut tidak dapat terdeteksi,” katanya.
Dari data yang diperoleh BMKG, jumlah hotspot 4 kabupaten wilayah Provinsi Papua Selatan yaitu Kabupaten Merauke
total 51, dengan kategori tingkat kepercayaan rendah sebanyak 17, sedang 34 dan tinggi 0.
“Sementara untuk Kabupaten Asmat, Mappi dan Boven Digul tidak ditemukan titik panas atau dengan tingkat kepercayaan pada 3 kategori Nol (0),” tandasnya. (Nuryani)