119.922 Anak di Papua Selatan Jadi Sasaran PIN Polio

Secara simbolis Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI, dr Prima Yosevin MKM meneteskan vaksin polio untuk siswa TK St Maria Fatimah Merauke

Metro Merauke – Sebanyak 119.922 anak usia 0-7 tahun di Papua Selatan menjadi sasaran Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus polio yang kembali di temukan di wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten Asmat, Papua Selatan.

Pencanangan PIN Polio dilakukan secara simbolis oleh Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI, dr Prima Yosevin MKM bersama Pemerintah Provinsi Papua Selatan dan Pemerintah Kabupaten Merauke yang berlangsung di TK St Maria Fatimah, Kalapa Lima, Senin (27/05/2024).

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Kesehatan Papua Selatan, dr Herlina Rahanggiar menjelaskan, PIN Polio akan digelar serentak dalam dua tahap yang dimulai 27 Mei 2024 untuk putaran pertama. Imunisasi dapat dilakukan di sejumlah tempat seperti Puskesmas, Posyandu hingga di sekolah-sekolah.

“Polio ini merupakan penyakit infeksi yang sangat menular, dengan kejadian kasus polio di Asmat, sehingga di tetapkan status kejadian luar biasa (KLB) di papua, pencangan PIN ini merupakan tindakan yang perlu dilakukan untuk memutus polio,” kata Herlina.

Dirincikan, sasaran PIN di Provinsi Papua Selatan masing-masing Kabupaten Merauke
44.956 anak, Boven Digoel 16.060 anak, Mappi 25.700, dan Asmat 33.147 anak.

“Targetnya imunisasi polio mencapai 95 persen,” katanya.

Sementara itu Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI, dr Prima Yosevin MKM mengatakan, selama Pandemi Covid-19, capaian cakupan imunisasi polio tidak capai target tinggi merata dan Indonesia masuk sebagai negara beresiko tinggi terpapar polio.

Hal ini dibuktikan dengan terus menerus alami KLB polio tahun 2022 dari Aceh, disusul Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Kemudian di tahun 2024 ditemukan kasus polio di Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.

Pihaknya berharap adanya dukungan dan kerjasama semua pihak, sehingga vaksinasi polio di Papua Selatan dapat tercapai dan optimal.

“Kita sudah mendapatkan sertifikat bebas polio tahun 2014, sekarang kita harus berjuang bersama untuk perjuangkan status bebas polio. Kami putuskan kegiatan tambahan polio PIN selenggarakan total di Indonesia,” tandas dr Prima Yosevin. (Nuryani)

UNTUK PEMBACA METRO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *