Metro Merauke – Kasus rasisme terhadap Orang Asli Papua (OAP) kembali viral di media sosial. Kali ini, tudingan rasis berasal dari pimpinan relawan Projamin Ambroncius Nababan kepada Natalis Pigai.
Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Merauke, Papua, Cosmas Jem, S.IP turut prihatin. Ia mengatakan, rasis untuk Papua bukan pertama kali. Pada tahun lalu, kata dia, kasus serupa pernah dialami mahasiswa OAP di Surabaya.
Imbasnya, mahasiswa dan warga Papua turun jalan. Timbul korban jiwa dan materi tak sedikit.
“Sesama anak bangsa sepantasnya membangun komunikasi yang baik, bukan sebaliknya saling menyentuh hal-hal yang bersifat privasi,” kata Cosmas Jem, Kamis, (28/1).
Lanjutnya, Papua saat ini diperhatikan penuh pemerintah. Namun, ada banyak pula persoalan terjadi. Dibagian ini, butuh kesadaran penuh menjaga kondisi keamanan negara.
“Khususnya di Papua, hidup saling berdampingan baik suku, agama dan kelompok sosial, sejauh ini berjalan baik tanpa ada gesekan, kondisi inilah yang semestinya dijaga dan diterapkan dalam kehidupan keseharian kita,” kata Cosmas.
Ia juga memberi apresiasi kepada pihak keamanan yang telah bekerja, dan menjalankan proses hukum Ambroncius Nababan. Yang bersangkutan kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
“Kami OAP, khususnya masyarakat Merauke mencintai damai, terbukti banyak suku dan agama yang mendiami tanah Papua, tetap dalam kondisi hidup yang berdampingan,” tutupnya. (Sayd)