Metro Merauke – Ada yang unik dari protes warga terhadap jalan rusak, tepatnya di Jalan Gak, Merauke, Papua Selatan. Warga menanam lima pohon pisang pada sejumlah titik jalan rusak.
Menurut warga setempat, menanam pohon pisang sebagai bentuk protes kepada pemerintah daerah setempat dan meminta agar Jalan Gak dapat segera diperbaiki.
Warga mengaku jalan berlubang itu sudah lama terjadi dan dapat membahayakan pengguna jalan.
Warga pernah memperbaiki jalan dengan bahan seadanya, namun tidak bertahan lama dan kembali rusak.
Kekesalan warga memuncak dan akhirnya mereka menanam pohon pisang di jalan agar mendapat perhatian pemerintah.
Adanya aksi protes warga dengan menanam pohon pisang di jalan rusak langsung mendapat respon Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Merauke.
Kepala Dinas PUPR, Leo Patria Mogot mengatakan, pihaknya telah melakukan survei guna mengidentifikasi titik kerusakan jalan dimaksud.
Dikatakan, petugas dari Dinas PUPR langsung dikerahkan melakukan perbaikan yang difokuskan pada spot-spot jalan berlubang.
Sejauh ini, kata Leo Mogot, perbaikan jalan rusak terkendala cuaca. Selain itu, dibutuhkan dukungan dan kerjasama masyarakat.
“Perbaikan jalan butuh kerjasama dari masyarakat. Dimana, pada saat pengerjaan jalan, mestinya warga bisa bersabar dan tidak memaksa untuk melalui jalan yang tengah dikerjakan supaya hasilnya juga baik,” kata Leo Mogot. (Nuryani)