Metro Merauke – Dalam rangka menyongsong Hari Sumpah Pemuda Ke-96 Tahun 2024, Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan dan Lembaga Econusa melakukan Aksi Muda Jaga Iklim (AMJI) di Pantai Payum, Distrik Merauke, Papua Selatan, Sabtu (26/10/24).
Aksi penanaman mangrove ini menjadi momentum bagi generasi pemuda untuk bersatu dalam mengupayakan dan melestarikan lingkungan serta mengatasi krisis iklim yang semakin mendesak.
Dikatakan Koordinator kegiatan, Armada Sulo, Aksi Muda Jaga Iklim merupakan gagasan kolaboratif yang tentu melibatkan seluruh pemuda dari 38 Provinsi di Indonesia untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Sejak pertama kali dilaksanakan pada Oktober 2021, gerakan ini telah mengumpulkan 166 organisasi dan komunitas di 142 titik untuk dapat melakukan berbagai kegiatan seperti penanaman mangrove, clean up kota, sungai, dan laut, serta berdiskusi publik tentang isu-isu bertemakan lingkungan.
Armanda Sulo menyebut, dalam kegiatan ini dapat membangun kesadaran masyarakat, terutama pemuda tentang perubahan iklim dan dampaknya,
“Ya, semoga ke depannya kegiatan dapat melibatkan seluruh pemuda di Papua Selatan yang berdampak serta bermanfaat untuk Papua Selatan, dan juga bagi masyarakat Papua Selatan bersama-sama mampu menjaga kelestarian alam,” kata Armanda Sulo kepada media ini, Selasa (29/10/2024).
Ditambahkan, dengan adanya dukungan setiap organisasi kemahasiswaan (BEM dan HMJ FEB) dan tingkat Pelajar Menengah Atas dari KPG Khas Papua Merauke yang juga berkolaborasi dengan masyarakat setempatnya, menunjukkan bahwa semangat kolaboratif antara pemuda, pelajar, dan masyarakat dalam menjaga lingkungan pesisir sangat tinggi.
‘’Partisipasi aktif pemuda dalam aksi ini diharapkan dapat menginspirasikan lebih banyak lagi pemuda serta merangkul Pemuda Papua Selatan untuk peduli terhadap lingkungan dan menjadi agent of change dalam menjaga ekosistem baik di darat maupun di laut,’’ harapnya.
Salah Satu perwakilan masyarakat di pesisir menyampaikan banyak terima kasih kepada pemuda-pemudi yang sampai saat ini masih peduli terhadap lingkungan yang ada, dan juga membutuhkan perhatian lebih dari pemuda yang ada di Selatan Papua. (Nuryani)