Metro Merauke – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan terus memberikan perlindungan bagi peserta, termasuk ibu hamil.
Dengan tujuan memastikan ibu dan bayi mendapatkan perawatan yang optimal selama masa kehamilan, BPJS Kesehatan menghadirkan berbagai fasilitas kesehatan dan layanan spesial yang dirancang untuk mendukung kehamilan yang sehat dan aman.
Kehamilan merupakan periode yang penuh kebahagiaan bagi setiap pasangan, namun juga memerlukan perhatian dan pengawasan medis yang tepat.
BPJS Kesehatan memahami pentingnya peran asuhan Antenatal Care (ANC) dalam menjaga kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.
Oleh karena itu, BPJS Kesehatan menyediakan layanan lengkap, mulai dari pemeriksaan rutin hingga konsultasi dengan tenaga medis profesional.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Merauke, Erika Verayanti Lumban Gaol mengatakan, BPJS Kesehatan memberikan jaminan layanan kesehatan yang mencakup seluruh kebutuhan ibu hamil, mulai dari pemeriksaan awal hingga persalinan.
Layanan ini termasuk konsultasi dengan dokter spesialis kebidanan, pemeriksaan USG, pemeriksaan laboratorium, hingga pelayanan medis selama persalinan di fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan.
“Dengan adanya BPJS Kesehatan, ibu-ibu hamil di seluruh Indonesia kini bisa mengakses layanan kesehatan dengan lebih mudah dan terjangkau. Ini adalah upaya kami untuk memastikan kehamilan berjalan dengan baik dan aman,” ujar Erika, Selasa (03/12/2024).
Program ANC yang dilaksanakan BPJS Kesehatan ini meliputi 6 kali pemeriksaan yang dilakukan pada FKTP yaitu 1 kali pada trimester pertama, 2 kali pada trimester kedua dan 3 kali pada trimester ketiga.
Kemudian untuk pemeriksaan USG yaitu sebanyak 2 kali, dilakukan pada pemeriksaan ANC pertama di trimester I dan ANC kelima di trimester III.
Namun apabila sesuai indikasi medis memerlukan tindakan ataupun rujukan, maka pemeriksaan lebih lanjut bisa dilakukan juga di rumah sakit.
Program ANC ini meliputi beberapa tahapan penting, seperti tes laboratorium untuk memantau kondisi ibu dan janin, serta edukasi tentang kesehatan ibu hamil.
Sri Baniah (41), peserta segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) menyampaikan pengalamannya. Ketika hamil dan melahirkan anak ketiganya. Saat itu usianya sudah memasuki 40 tahun dan masuk dalam kategori kehamilan resiko tinggi sehingga harus rutin memeriksakan kandungan.
Namun, katanya, karena terdaftar aktif sebagai peserta BPJS Kesehatan sehingga selama masa kehamilan hingga proses persalinan semua pemeriksaan dan perawatan menggunakan BPJS Kesehatan.
“Selama kehamilan anak ketiga saya, BPJS Kesehatan membantu saya mendapatkan pemeriksaan rutin, USG, dan konsultasi dengan bidan dan dokter. Ini sangat membantu saya untuk memastikan bahwa kondisi kehamilan saya sehat,” ujar Sri.
Sri juga menambahkan, saat melahirkan, semua biaya persalinan, termasuk perawatan di rumah sakit dan tindakan medis yang diperlukan, sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Ini membuat ia merasa aman dan tenang.
Bayinya dapat lahir dengan sehat, dan ia pun mendapat perawatan yang sangat baik dari tenaga medis.
“Saya merasa sangat bersyukur bisa menggunakan BPJS Kesehatan selama kehamilan dan persalinan. Berkat BPJS, semua biaya tersebut tidak membuat saya pusing. Bahkan, saya bisa melahirkan di rumah sakit yang baik tanpa harus mengeluarkan biaya,” tambah Sri.
BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan jangkauan program kesehatannya, termasuk layanan kehamilan, agar lebih banyak ibu dan anak yang memperoleh manfaatnya.
Dengan memperluas kerja sama dengan fasilitas kesehatan dan tenaga medis, BPJS Kesehatan bertujuan untuk menciptakan sistem layanan kesehatan yang terintegrasi, memastikan bahwa tidak ada ibu hamil yang terabaikan.
Dengan berbagai program yang terus berkembang, BPJS Kesehatan berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan ibu dan anak di seluruh Indonesia.
“Kami ingin setiap ibu hamil merasakan perlindungan dan layanan kesehatan yang layak, sehingga setiap kelahiran di Indonesia khususnya di Provinsi Papua Selatan dapat berlangsung dengan aman dan sehat,” tutup Erika. (Nuryani)