Metro Merauke – Meski dengan jadwal kegiatan yang begitu padat, Catharine Ade Safanpo, masih bisa menyempatkan diri untuk ‘belajar’ bareng di kebun organik Mariana Secret Garden (MSG), di Jalan Radio, Kelurahan Karang Indah, Merauke, Sabtu (09/11/2024).
Tidak hanya para pelaku UMKM, kegiatan yang berlangsung penuh kekeluargaan itu juga turut dihadiri sejumlah mahasiswa.
Pemerhati UMKM Papua Selatan ini mengaku takjub dengan berbagai tanaman yang ada di kebun milik Mariana Lusia Resubun itu.
Bagaimana tidak, tanaman yang susah ditemui bahkan nyaris punah, ternyata ada di kebun yang dirintis sejak tahun 2019 ini.
Begitu sampai di kebun, mama Ade dan tamu yang hadir langsung berkeliling kebun sekaligus diberikan penjelasan jenis serta manfaat dari setiap tanaman yang ada oleh pemilik kebun.
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan masak bersama, dan tentu jasa, bahan-bahan yang digunakan diambil langsung dari kebun.
Ada menu ayam tangkap pakai daun kari dan daun pandan khas Aceh, urap, ikan bakar, dan nasi uduk. Untuk minumannya, juga buatan sendiri dengan bahan yang ada di kebun.
Mama Ade berharap, kegiatan ini bisa memotivasi ibu-ibu yang hadir untuk bisa juga mengembangkan kebun organik di rumah masing-masing. Ini juga bisa menjadi solusi dalam membantu pemenuhan kebutuhan keluarga, khususnya sayur-mayur dan bahan pangan lainnya.
Pemilik Kebun Organik MSG, Lusi (sapaan akrabnya) menjelaskan, di kebun miliknya ‘mengharamkan’ segala bentuk bahan kimia, sehingga untuk perawatan aneka tanaman, dirinya murni hanya memanfaatkan bahan organik. Termasuk pupuk dan pestisida pun dibuatnya sendiri.
Alhasil, berbagai jenis tanaman tumbuh subur di tempat ini. Ada tanaman langka, tanaman lokal atau endemik Papua yang nyaris punah, seperti jambu hutan dan lain lagi.
Selain itu, ada setidaknya sepuluh jenis tanaman yang didatangkan dari luar Papua. Semisal daun kari, strawberry maupun tanaman lainnya. Nampak berbagai jenis bunga juga banyak tumbuh di kebun milik Lusi sehingga menambah keindahan dan keasrian bagi setiap mata yang memandang. (Nuryani)