Metro Merauke – Masyarakat Kampung Muram Sari, Distrik Semangga, Merauke mengalami kesulitan memperoleh minyak tanah (mitan) karena belum adanya pangkalan mitan di kampung tersebut.
Warga setempat terpaksa membeli mitan dengan harga tinggi, yaitu Rp 6.000-7.000/per liter. Menurut Ketua Bamuskam Muram Sari, Trianto, warga setempat telah mengajukan semua persyaratan untuk mendapatkan rekomendasi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), namun masih belum juga dikeluarkan.
Trianto mengaku, pihaknya telah mendatangi Disperindag setempat, namun masih belum mendapatkan rekomendasi dengan berbagai alasan.
“Semua persyaratan dan kebutuhan pangkalan sudah dipenuhi. Bahkan Pertamina sudah keluarkan kouta dari Juni hingga Desember sebanyak 35 ribu liter (35 ton) minyak tanah. Tapi sampai masuk Oktober ini kok belum di distribusikan, dari Pertamina sebut karena belum ada surat rekomendasi dari Disperindagkop,” ungkap Trianto, Rabu (01/10/2025).
Dikatakan, selama ini warga Kampung Muram Sari kesulitan mendapatkan minyak tanah dan harus mencari sampai ke kampung tetangga, Semangga III, dan dijatah 5 liter per kepala keluarga dan tidak semua warga mendapatkan jatah tersebut.
Masyarakat Muram Sari sangat mengharapkan adanya pangkalan minyak tanah di kampung mereka, sehingga mereka dapat memperoleh mitan dengan harga yang lebih terjangkau. Dengan jumlah warga sebanyak 460 kepala keluarga, mereka berharap pemerintah dapat menindaklanjuti permasalahan ini dan membantu mereka mendapatkan mitan yang cukup. (Nuryani)