Komitmen Majukan Pendidikan, Ini Program Hendrikus Mahuse dan H. Riduwan di Pilkada Merauke

Calon Bupati Merauke nomor urut 3, Hendrikus Mahuse saat berkampanye di Kampung Sanggase, Distrik Okaba

Metro Merauke – Calon Bupati Merauke nomor urut 3, Hendrikus Mahuse, melakukan kampanye di kampung Sanggase, Distrik Okaba, Merauke, Minggu (27/10/2024).

Dihadapan ratusan masyarakat, Hendrikus Mahuse menyampaikan sejumlah program unggulan yang siap dikerjakan pada periode 2024-2029 untuk membangun daerah Merauke dan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya orang asli pribumi.

Bacaan Lainnya

“Saya bersama calon wakil saya pak Riduwan, kami punya sejumlah program unggulan, satu diantaranya ada program untuk membangun dunia pendidikan khususnya di distrik dan kampung-kampung,” ucap Hendrikus.

Dirinya menyampaikan, program-program unggulan yang siap dikerjakan di tahun 2024-2029, merupakan kebutuhan dasar masyarakat di kampung-kampung.

“Saya dan calon wakil bupati saya Pak Riduwan, kami buat program tidak asal buat, tetapi program yang bakal kami siap kerjakan adalah solusi untuk masyarakat,” katanya.

“Jauh beberapa tahun sebelumnya, saya keliling Merauke sampai di kampung-kampung untuk mendengarkan apa yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat di kampung, bukan membuat program asal kesenangan calon.”

Melihat kondisi pendidikan di kampung-kampung, pasangan ‘MARI’ atau Mahuse-Riduwan nomor urut 3, bakal menggratiskan pendidikan.

Pendidikan gratis bukan hanya untuk di kampung-kampung, namun bakal diberlakukan ke seluruh wilayah di Kabupaten Merauke.

“Sangat sedih sekali ketika orang tua menyampaikan ke saya bahwa anak-anak khususnya di kampung pergi sekolah harus berjalan kaki dengan jarak yang sangat jauh, tanpa sarapan dan uang jajan, pulang sekolah terpaksa makan mangga atau kelapa,” tutur Hendrikus.

Hendrikus menjelaskan, pemerintah daerah wajib membangun SDM melalui pendidikan yang benar, untuk menghasilkan SDM yang berkualitas, pemerintah harus mendukung dan melengkapi apa yang kurang dari masyarakat.

“Kami punya program untuk anak-anak sekolah mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, selain sekolah gratis, kami juga siapkan bus sekolah, kita siapkan asrama untuk anak-anak sekolah, ada program makan gratis juga, jadi anak-anak jika tidak sempat sarapan di rumah, sekolah siapkan makan untuk anak-anak di sekolah supaya anak menerima pelajaran tidak kelaparan,” terangnya.

Pendidikan adalah proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

“Yang dialami saudara-saudara saya di kampung adalah, ketika anak semangat untuk bersekolah, tetapi dengan terpaksa harus berhenti ditengah jalan dengan alasan biaya yang sangat besar, hal seperti ini yang pemerintah wajib melihat dan memperbaiki, bukan membiarkan, jika dibiarkan makan pemerintah sendiri yang mematikan pendidikan untuk generasi kita yang akan datang,” tutupnya. (Nuryani)

Untuk Pembaca Metro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *