Kepala Distrik Sebut Banyak Manipulasi Coblos di Apawer Hulu Saat Pilkada Sarmi

Thomas Warone, Kepala Distrik Distrik Apawer Hulu, Kabupaten Sarmi, Papua

Metro – Thomas Warone, Kepala Distrik Distrik Apawer Hulu, Kabupaten Sarmi, Papua menyatakan diduga banyak terjadi manipulasi coblos di wilayah distrik yang ia pimpin saat pemilihan kepala daerah atau pilkada Sarmi pada November 2024 lalu.

Thomas Warone mengatakan, ia yang pernah bertugas sebagai sekretaris PPD pernah melihat terjadi banyak manipulasi coblos di Distrik Apawer Hulu Saat pilkada Sarmi.

Bacaan Lainnya

“Banyak manipulasi contreng (coblos). Contohnya, 30 orang tidak hadir di TPS berarti tidak mencontreng, undangan mereka ada terus siapa yang mencoblos ? Dan tiba-tiba suara paslon nomor urut 01 naik,” kata Thomas Warone belum lama ini.

Katanya, saat pencoblosan ada pemilih yang tidak hadir di TPS. Namun surat suara habis terpakai. Ini mengindikasikan yang mewakili pemilih yang tidak hadir untuk mencoblos. Mungkin saja PPS, KPPS, Panwas, PPD.

“[Saya] yakin semua ini  sudah diatur untuk memenangkan paslon 01. Mereka berdalih bahwa paslon 02 bukan tong pu orang,  disitulah mulai terjadi manipulasi mencobloskan para pemilih yang tidak datang ke TPS, akhirnya suara 01 naik,” ungkapnya. 

Katanya, pilkada Sarmi kali ini boleh dikatakan tidak jelas, karena masyarakat  yang tidak datang ke TPS dan tidak mencoblos, ternyata ada yang mewakili atau yang mencobloskan. Mereka yang mencoblos suarat suara tidak terpakai itu, diduga para penyelanggara.

“Harusnya kertas suara yang tidak terpakai dikembalikan ke KPU, itu urusan KPU, bukan dicoblos,” ungkapnya. 

Thomas mengatakan, Distrik Apawer Hulu terdiri dari 10 kampung, dimasing-masing TPS baik saksi maupun pemantau yang mau memfoto C1 mereka tidak diberi ijin, ada apa ? pasti ini ada sesuatu dan disitulah suara Paslon nomor urut 01 melambung. 

“Saya bicara benar, karena ini untuk kebaikan daerah saya, dengan harapan kedepan jangan dapat tipu terus,” katanya. (Arjuna)

Untuk Pembaca Metro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *