Metro – Berbagai faktor diduga menjadi penyebab sebagian aparatur sipil negara atau ASN tidak berada di Kabupaten Nduga untuk melaksanakan tugas.
Staf Ahli Bupati Nduga, Daniel Pabisa mengatakan mengatakan ada beberapa penyebab sehingga sebagian ASN tidak berada di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.
Salah satunya adalah masalah keamanan, sehingga situasi itu mesti menjadi perhatian pemerintah. Sebab konflik itu juga berimbas ke masyarakat umum di sana, dan menyebabkan sebagian ASN trauma untuk menetap di Kenyam karena imbasnya ada yang korban dari kalangan masyarakat.
“Imbasnya ada masyarakat sipil korban ini yang menyebabkan sebagian ASN meninggalkan tempat,” kata Daniel Pabisa di Kantor Bupati Nduga, Rabu (30/10/2024).
Selain masalah keamanan, tidak adanya fasilitas penunjang bagi ASN seperti minimnya perumahan menjadi salah satu penyebab sebagian ASN tidak berada di tempat tugas.
“Sarana pendukung bagi ASN sangat minim. ASN banyak yang gabung-gabung [tinggal dalam satu rumah]. Kadang dalam satu rumah itu bisa sampai 20 orang,” ucapnya.
Meski sebagian ASN tidak melaksanakan tugas, namun Daniel Pabisa mengatakan roda pemerintahan di Nduga tetap berjalan. Sebab, masih ada sebagian ASN melaksanakan tugas di sana.
“Kita selalu ada di sini. Cuman sebagian pegawai itu, karena merasa trauma akhirnya ada yang keluar dari Kenyam untuk sementara waktu. Tetapi roda pemerintahan tetap berjalan sekalipun itu situasi kondisi yang memang tidak aman menurut ASN. Tapi kami yang lain selalu ada di sini,” ujarnya.
Daniel Pabisa juga mengakui, ada beberapa kantor organisasi perangkat daerah atau OPD di Kenyam yang tutup, karena ASN di lingkungan kantor itu tidak berada di tempat tugas. Ia pun tidak tahu mengapa sebagian ASN Pemkab Nduga bersikap seperti itu.
“Ya memang kenyataannya sebagian kantor seperti sekarang ini, tidak ada aktivitas. Tapi kalau di kantor bupati kami selalu ada. Sebagian besar ASN sebenarnya ada di Kenyam. Akan tetapi mereka tidak ke kantor, [sehingga] pelayanan publik memang agak terhambat karena perkantoran kenyataannya sebagian memang tidak ada aktivitas,” kata Daniel Pabisa.
Ia berharap, setelah Nduga dipimpin Bupati defenitif, lima tahun ke depan pelayanan publik dan aktivitas pemerintahan bisa berjalan normal kembali, dan bupati defenitif bisa meningkatkan kesejahteraan ASN Nduga terutama dari sisi fasilitas perumahan.
“Salah satu penyebab ASN tidak betah tinggal di Kenyam, karena perumahan sangat minim. Harapan kami, ke depan bupati defenitif bisa segera membangun sarana perumahan bagi ASN agar mereka betah di tempat tugas,” ujarnya.
Dari sisi keamanan dan kenyamanan, Daniel Pabisa pun berharap Bupati defenitif nantinya bisa menciptakan rasa aman dan nyaman di Nduga, khususnya Kenyam. Sebab menurutnya, belakang ini kasus pencurian hampir setiap hari terjadi.
“Akhir-akhir ini banyak kasus pencurian. Tapi sebenarnya bisa dikatakan bukan pencuri lagi, tapi perampok dan itu komplotan. Itu yang membuat ASN takut karena mereka ini (pencuri) membawa alat tajam. Hampir setiap malam ada kejadian. Jadi kalau bisa kenyamanan ditingkatkan,” kata Daniel Pabisa. (Arjuna)