Metro Merauke – “Saya mau anak muda umur 30 an tahun sudah bisa sukses bahkan jadi pejabat.”
Sepenggal kalimat yang diucapkan Wakil Bupati Tapanuli Selatan, Rasyid Assaf Dongoran, saat melakukan kunjungan ke tapal batas Indonesia Timur, Merauke, Papua Selatan baru-baru ini, jadi motivasi tersendiri bagi generasi muda dari Sumatra hingga Papua.
Rasyid beranggapan, bila diusia muda sudah mampu menjadi pejabat ataupun orang sukses diberbagai bidang, tentunya, kata pria kelahiran 1976 silam, dengan gagasan yang dimiliki akan ada banyak hal yang bisa dilakukannya.
Namun, sambungnya, untuk menjadi sukses butuh perjuangan dan tidak semudah membalikkan telapak tangan.
“Saya tidak terlahir dalam keluarga berada maupun kaya. Saya datang ingin membagi ilmu untuk anak muda. Bahwa, walau pun orang tua bukan dari orang kaya kalian juga bisa jadi sukses,” katanya.
Lantas, Wabup Tapsel membeberkan tips sukses ‘ala’ Wabup Tapsel. Adalah dengan sabar dan bekerja.
“Harus bisa sabar. Lalu, bekerjalah seadanya, tapi jangan sampai tidak bekerja. Tidak kalah penting, jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan,” tuturnya.
Sosok Rasyid Assaf Dongoran sendiri dikenal sangat akrab dengan kaula muda, pun dengan berbagai aktivitas kepemudaan, Wabup Tapsel Periode 2021-2024 ini mengaku begitu mendukung.
Terbukti, ketika Rasyid diundang ke Merauke pada kegiatan Intermediate Training (LK II) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Merauke, dirinya pun hadir, bahkan ia mengaku senang impiannya terwujud, dapat menapaki Bumi Animha.
“Bagi saya, kalau ada kegiatan anak muda perlu di suport dan shere tips meningkatkan leadership, supaya anak muda dari sumatra sampai Merauke bersemangat untuk maju,” ujarnya.
Dalam kunjungannya ke Merauke, selain menghadiri kegiatan HMI, Wabup Tapsel juga melakukan silaturahmi bersama Wakil Bupati Merauke, H. Riduwan.
Diakui Wakil Bupati Tapsel, selama beberapa hari di Merauke, dirinya merasakan betul akan kehidupan masyarakat di Ibu Kota Provinsi Papua Selatan, dinilai sangat harmonis di tengah keragaman yang ada.
“Banyak potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang bisa dikelola. Dan anak-anak muda sebagai estafet pembangunan harus bisa melihat peluang itu,” pungkasnya. (Nuryani)
