Metro – Tokoh intelektual Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Emus Gwijangge mengingatkan semua pihak memberi kebebasan kepada masyarakat Nduga menentukan pilihannya pada hari pemilihan kepala daerah pada 27 November 2024.
Emus menegaskan, semua pihak mesti menghargai ruang demokrasi dan memberikan kesempatan kepada rakyat Nduga menyalurkan hak pilihannya untuk menentukan pemimpin mereka lima tahun ke depan.
“Biarkan rakyat Nduga di 32 distrik dan 248 kampung menyalurkan hak pilihnya pada 27 November 2024 mulai pukul 07.00 hingga 13.00, untuk masa depan mereka. Jangan ada pihak yang mengintimidasi rakyat Nduga dalam menentukan pilihannya. Biarkan mereka menyalurkan hak politik nya sesuai hati mereka,” kata Emus Gwijangge pada Senin, 25 November 2024.
Katanya, dua pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang ada merupakan putra-putra terbaik Nduga. Namun hanya ada satu pasangan calon yang akan memimpin Nduga lima tahun mendatang.
Untuk itu, jangan lagi rakyat Nduga Saling bermusuhan karena politik. Kini rakyat Nduga harus bersama menciptakan pemilu damai. Tokoh gereja, tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI dan Polri, KPU, PPD, KPPS, Bawaslu serta para pihak lainnya mesti mendukung terciptanya pilkada damai di Nduga, dengan memberi kebebasan kepada rakyat Nduga memilih pemimpinnya.
“Negara telah memberi kewenangan untuk pelaksanaan pilkada di Nduga menggunakan sistem noken. Jadi biarkan masyarakat membuat kesepakatan untuk memberikan suara mereka kepada pasangan calon. Apakah pasangan calon nomor 01 atau pasangan calon nomor 02,” ujarnya.
Emus menyatakan ketika pemilihan legislatif pada Februari 2024, Nduga menjadi perhatian para pihak. Namun ternyata rakyat Nduga dapat melaksanakan Pileg dengan baik. Masyarakat Nduga bisa dikata lebih terhormat dalam melaksanakan demokrasi pemilihan legislatif.
“Untuk pilkada ini, kita berikan contoh terbaik kepada daerah lain di Republik ini. Kita tunjukkan orang Nduga juga bisa melaksanakan demokrasi dengan baik dan menunjukkan bahwa demokrasi yang sebenarnya itu ada di Nduga,” ucapnya.
Emus meyakini semua pihak pun berpikir dan ingin pelaksanaan pilkada di Nduga berlangsung demokratis, aman, dan damai
“Biarkan orang berpikir yang tidak-tidak tentang kita orang Nduga. Namun itu mesti memotivasi kita untuk meberikan contoh terbaik. Bagaimana orang Nduga menggunakan pendekatan keluarga dalam melaksanakan demokrasi memilih pemimpinnya,” kata Emus Gwijangge.
Sementara itu, komisioner Bawaslu Nduga divisi pencegahan, Kelion Giban beberapa hari lalu mengingatkan 32 kepala distrik, 248 kepala kampung dan para ASN bersikap netral dalam pelaksaan pilkada Nduga.
Ia mengatakan, kepala distrik dan kepala kampung atau oknum-oknum ASN tidak boleh ada yang mengintervensi kesepakatan masyarakat di TPS, untuk memberikan suara mereka kepada calon tertentu.
“Kami sampaikan bahwa ketika ada kesepakatan [masyarakat] di TPS kedua unsur ini (kepala distrik dan kepala kampung) mesti bertindak netral. Tidak memihak kepada paslon tertentu dan kesepakatan masyarakat mau kasi suara kepada calon siapa, kembalikan kepada masyarakat sendiri agar tidak ada masalah pada hari H,” kata Kelion Giban. (Arjuna)