Membangun dari Ujung Timur, Perthashop Sukses di Tangan Anak Merauke

Sejak 2022 Perthashop CV Balqis Wanaggub di Merauke beroperasi dengan merekrut tiga anak asli Papua untuk bekerja

Metro Merauke – Dari ujung timur Indonesia, terdapat sebuah cerita inspiratif tentang seorang anak Merauke yang berhasil menggapai asa dengan menjalankan usaha Perthashop. Adalah Syahmuhar Zein Onggeo Gebze, memilih untuk tetap berada di daerah asalnya, telah membuktikan bahwa dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah, seseorang dapat mencapai kesuksesan meskipun berada di daerah terpencil.

“Sa (saya) ingin membuktikan bahwa anak muda di batas timur, Merauke, juga bisa sukses di daerah,” ucap Syahmuhar kepada Metro Merauke.

Bacaan Lainnya

Pria kelahiran Merauke 1982 silam ini bercerita tentang awal dari keinginannya untuk mandiri dan memberikan kontribusi pada perekonomian keluarga, sehingga Syahmuhar, yang juga getol dalam organisasi keagamaan hingga kegiatan sosial masyarakat ini memutuskan untuk membuka Perthashop di daerahnya yang kini menjadi ibu kota Provinsi Papua Selatan.

Dia ingat betul, perjuangannya untuk mewujudkan mimpinya menghadirkan Perthashop. Dengan modal yang terbatas, ia harus bekerja keras membangun usaha dari nol. Dari mencari lokasi yang strategis hingga mengurus perizinan, semua dilakukan dengan penuh dedikasi.

“Saya harus berjuang keras untuk mendapatkan izin dan membangun usaha ini dari awal. Hingga pada tahun 2022, dengan CV Balqis Wanaggub yang kami punya, telah resmi mulai mengoperasikan Perthashop,” ungkapnya.

Syahmuhar menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat Merauke. Ia menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah, seseorang dapat mencapai impiannya. Terbukti, Perthashop yang dikelolanya bersama sang istri, Ristiana, berlokasi di Jalan Spadem, Kalurahan Muli, Merauke, tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi dirinya, tetapi juga memberikan lapangan kerja bagi warga sekitar.

Ada tiga anak asli Papua yang juga dilibatkan untuk bekerja menjaga Perthashop yang dibuka melakukan pelayanan pukul 07.00 WIT hingga 20.00 WIT. “Sa (saya) ingin membantu masyarakat sekitar dengan memberikan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian mereka,” katanya.

Syamuhar merasakan benar, untuk menjalankan usaha di daerah terpencil tidaklah mudah. Berbagai tantangan pun harus dihadapi, semisal keterbatasan infrastruktur.

Namun, hal tersebut tidak membuat Syahmuhar ‘patah arang’. Ia mencari solusi dan menjalin kerjasama dengan pemasok dan meningkatkan kemampuan manajemen usahanya.

“Saya harus terus berinovasi dan mencari solusi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi,” ungkapnya.

Demetria, warga Payum, Kelurahan Samkai, menilai adanya Perthashop ini, masyarakat Merauke dapat menikmati kemudahan dalam mengakses bahan bakar dan kebutuhan lainnya. Selain itu, usaha Perthashop juga berkontribusi pada perekonomian daerah dengan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Torang (kita) sangat terbantu dengan Perthashop ini, harganya sesuai seperti di SPBU, sehingga torang tra perlu (tidak harus) jauh-jauh cari minyak (BBM) sampai ke kota,” ujar Demetria.

Syamuhar Onggeo Gebze dan Ristiana telah membuktikan bahwa dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah, seseorang dapat mencapai kesuksesan meskipun berada di ujung Timur Indonesia.

Pria ini berpesan kepada generasi muda untuk tidak takut mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru. “Jangan takut gagal, karena kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan,” katanya. Ia juga menekankan pentingnya memiliki semangat pantang menyerah dan kerja keras dalam mencapai impian.

Hari ini, Perthashop yang dikelola anak Merauke telah menjadi salah satu yang terbaik di daerah Merauke. Mampu bertahan ditengah gempuran persaingan bisnis sejenisnya.

Sales Branch Mananger Papua Selatan Pegunungan, Aziz Askaputra

Sales Branch Mananger Papua Selatan Pegunungan, Aziz Askaputra, mengatakan operasional Perthashop CV Balqis Wanaggub dengan kategori Gold sejauh ini berjalan lancar dan bagus. “Letaknya strategis, tidak begitu jauh dari pusat kota, segmentasi di wilayah itu SPBU memang terbatas dan banyak melayani konsumen area kampus dan pelajar 4 sekolah di Jalan Kamizaun,” terangnya, Jumat (31/10/2025).

Lebih jauh Aziz menjelaskan, dari total Perthashop di wilayah Papua Selatan dan pegunungan yang tersebar di sebagian besar Kabupaten Merauke serta sebagian kecil Kabupaten Boven Digoel berjumlah 27 Perthashop. Hanya saja, hingga per Oktober 2025, 18 Perthashop diantaranya yang masih aktif melayani.

“Dari 18 Perthashop itu, ada 1 kategori Platinum dan 17 tipe Gold,” jelas Aziz.

Diuraikan, untuk perbedaan utama antara Perthashop Platinum dan Gold terletak pada modal investasi, kapasitas penyimpanan, luas lahan, dan potensi omzetnya. “Bedanya dari tipe gold relatif lebih mudah, luasan areal lebih kecil, dan sarana penyimpanannya berbentuk modular. Sedangkan platinum, dari segi lahan harus lebih besar dan tangkinya menyerupai SPBU,” bebernya.

Pada kesempatan itu Sales Branch Mananger Papua Selatan Pegunungan mengapresiasi kinerja Perthashop yang telah menjadi mitra Pertamina dalam menyediakan produk dan layanan yang berkualitas bagi masyarakat.

Dengan demikian, Perthashop dapat menjadi contoh bagi mitra lainnya dan mencerminkan nilai-nilai Pertamina dalam memberikan pelayanan yang prima.

Dengan kisah inspiratif ini, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi masyarakat Merauke dan sekitarnya untuk terus berjuang dan menggapai asa mereka. Pasangan suami istri (pasutri) ini telah membuktikan bahwa dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah, seseorang dapat mencapai kesuksesan dan memberikan kontribusi pada masyarakat. (Nuryani)

Untuk Pembaca Metro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *