Metro Merauke – Geliat usaha kerajinan hingga aneka pangan lokal semakin menarik potensi ekonomi dan mulai banyak digeluti para pelaku usaha yang ada di berbagai daerah, termasuk di Merauke, kota ujung timur Indonesia.
Namun tak jarang, pegiat usaha di daerah banyak terkendala dalam pemasaran hasil produksinya. Hal itu tentu akan berdampak dalam perputaran modal usaha hingga berujung mengalami kerugian.
Guna mendukung pemasaran produk lokal, Yulita Sirken melakukan terobosan dengan membuka kedai ‘Monggo Anim’ di Jalan Seringgu, Merauke, yang khusus menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat untuk buah tangan atau oleh-oleh khas Merauke, Papua Selatan.
Dimana, aneka produk yang dipasarkan di Monggo Anim’ merupakan hasil olahan dan kreatifitas UMKM Merauke, Papua Selatan.
Owner Monggo Anim’ sekaligus yang menekuni usaha home made ‘Adli Food’ ini mengaku, mampu meraup untung Rp50 juta hingga Rp70 juta setiap bulannya, berkat menjual aneka produk lokal yang ada.
Ia mengaku keuntungan finansial didapat, lantaran berbagai produk yang dipasarkan di Monggo Anim’ mulai banyak peminatnya. Baik untuk sovenir berupa gantungan kunci, dompet kulit buaya maupun aneka ragam camilan khas daerah, diantaranya abon rusa, abon ikan gastor serta keripik pisang madu.
“Kisaran harga yang dibandrol mulai Rp12.000 hingga jutaan rupiah. Harga sangat ramah di kantong. Banyak konsumen yang datang langsung berbelanja maupun melakukan order via aplikasi online,” kata Yulita Sirken kepada wartawan belum lama ini.
Selain wilayah Nusantara, pasaran aneka produk UMKM lokal pun telah menembus pasar luar negeri. Semisal ke Swedia, Jerman hingga Belanda.
Yulita juga bercerita, dalam menjalankan usaha ini, ia tidak sendiri. Melainkan sang suami, Suyatmadi, setiap hari dengan setia membantu.
Yulita Sirken berharap, usaha yang digelutinya tersebut sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan UMKM membawa kearifan lokal yang ada di Papua Selatan. (Nuryani)