Metro Merauke – Ditengah geliat pembangunan segala bidang di daerah otonomi baru, PT Global Papua Abadi (GPA), sebagai perusahaan tebu yang beroperasi di Kampung Sarmayam, Distrik Tanah Miring, Merauke, Papua Selatan, ikut berkontribusi dengan memberikan perhatian guna memajukan sektor pendidikan lewat berbagai program.
Hal tersebut menunjukkan komitmen PT GPA dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Papua Selatan, khususnya masyarakat adat di daerah itu.
Dikatakan Manajer Environmental and Community PT GPA, Dendy Sofyandy, dalam menjalankan setiap program kerja, GPA selalu mengacu pada prinsip FPIC (Free, Prior, Inform, and Concern).
Memastikan bahwa setiap kegiatan perusahaan mendapatkan persetujuan dan informasi terlebih dahulu dari masyarakat adat pemilik ulayat.
“Hal ini mencakup berbagai kesepakatan, seperti pembuatan peta partisipatif, perlindungan tempat sakral, dan pemberdayaan masyarakat adat,” kata Dendy.
Dia menjelaskan, PT. Global Papua Abadi merupakan badan usaha industri gula terintegrasi yang termasuk dalam National Strategic Project (Proyek Strategis Nasional) Kawasan pengembangan pangan dan energi Merauke, dengan luas area (±) 30.000 hektar.
Hadirnya PT GPA, sambungnya, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap Program Pemerintah dalam mewujudkan swasembada gula dan bioethanol dalam rangka Ketahanan Pangan dan Energi di dalam negeri.
Untuk itu, kata Dendy Sofyandy, perusahaan ini memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat, terutama dengan fokus pada pengembangan pendidikan melalui program CSR.
Ia menyebut, program dukungan pendidikan salah satunya dengan menggandeng Universitas Musamus, telah meluncurkan program Merdeka Pelajar. Program tersebut saat ini tengah berjalan di Kampung Tambat dan Kampung Senayu.
“Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi anak-anak di tingkat Sekolah Dasar (SD) untuk pemberantasan buta huruf hingga baca – tulis dan berhitung.”
Selain itu, GPA juga memberikan makanan tambahan berupa bubur kacang hijau dan susu untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak tersebut. Dendy berharap, melalui program ini, anak-anak di kampung dapat tumbuh berkembang dengan baik.
Tak sampai disitu, Dendy mengungkapkan, pihaknya pun memiliki rencana jangka panjang untuk memperluas dampak positifnya dengan fokus pada pengembangan SDM OAP, khususnya masyarakat adat Malind-Anim di Kabupaten Merauke.
Program-program yang akan dijalankan mencakup pelatihan teknis di bidang perkebunan, pengoperasian alat berat, serta pengelolaan tanaman tebu. GPA juga merencanakan program-program terkait ketenagakerjaan, seperti persiapan tenaga kerja untuk pabrik gula dan bioetanol.
Dengan langkah-langkah strategis ini, PT GPA berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat adat. (Nuryani)