Metro Merauke – Guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran kader Aisyiyah terhadap isu-isu kekerasan perempuan, pencegahan perkawinan anak, penurunan stunting hingga mengenai kesehatan reproduksi perempuan.
Hal tersebut menjadi salah satu tujuan bagi Pengurus Daerah Aisyiyah Merauke, Papua Selatan, menggelar pelatihan kepemimpinan perempuan yang berlangsung 28-29 Juni 2024.
Menurut Ketua PD Aisyiyah Merauke, Sukiyem, pentingnya kepemimpinan perempuan dengan perspektif gender disabilitas dan inklusi sosial.
“Tujuan utama digelarnya kegiatan ini, bagaimana meningkatkan kapasitas dan keterampilan kader dalam melakukan pengorganisasian ditingkat komunitas, membangun kerjasama advokasi dan pendampingan kasus untuk pemenuhan hak dasar bagi kelompok rentan,” terang Sukiyem kepada wartawan.
Kegiatan pelatihan yang diikuti 20 peserta, dibuka langsung Sekretaris Umum Aisyiyah, Tri Hastuti Nur.
Dikatakan, organisasi Aisyiyah saat ini sudah berusia 107 tahun, sudah hadir di 460 kabupaten/kota di Indonesia. Termasuk Aisyiyah juga sudah bekerja di 11 negara.
“Kita harapkan kehadiran Aisyiyah memberikan kontribusi yang cukup besar untuk kemajuan bangsa dan negara,” tutur Tri Hastuti Nur.
Dikatakan, gerakan perempuan di Aisyiyah harus diimbangi dengan kompetensi dalam kepemimpinan.
Dimana, sambungnya, kompetensi yang diharapkan dari pelatihan ini adalah, peserta menemukan arah dalam kepemimpinan dari diri sendiri, mengenal potensi diri dan potensi organisasi Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Islam berkemajuan. (Nuryani)
