Metro Jayapura – Masyarakat Kabupaten Nduga, Papua berduka. Ditengah konflik bersenjata antara Organisasi Papua Merdeka dan aparat keamanan yang masih sering terjadi hingga kini, warga Nduga kehilangan sosok pemimpin mereka.
Bupati Nduga, Yairus Gwijangge meninggal dunia di Rumah Sakit Mayadapa Jakarta, Minggu (15/11) pagi.
Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah atau Bapemperda DPR Papua, Emus Gwijangge mengatakan berduka cita atas kepergian Bupati Nduga.
Ia mengatakan menjadi Bupati di daerah konflik seperti Nduga selama dua periode, bukanlah hal gampang bagi almarhum.
“Itu tantangan yang mesti dihadapi almarhum. Mengabdikan diri di daerah konflik seperti Nduga diwarnai sakit hati, tak jarang difitnah dan dicurigai,” kata Emus melalui panggilan teleponnya, Minggu petang.
Menurut Emus yang merupakan anggota DPR Papua dari daerah pemilihan Nduga, Lanny Jaya, Jayawijaya, dan Mamberamo Tengah itu ketika keinginan agar daerah kembali aman dan damai tidak didengar oleh semua pihak, tentu batin tersiksa.
“Ini mengganggu fisik pemimpin yang mau melayani tanpa ada konflik di daerahnya,” ujarnya.
Katanya, adakah telinga dan hati manusia yang mendengar keluhan hati pemimpin di Papua yang daerahnya masih terjadi konflik. Adakah manusia yang berniat berbicara dari hati ke hati tanpa bicara dengan senjata dengan orang Papua.
“Hanya Tuhan yang pasti menjadi harapan sandaranya agar daerahnya bisa menjadi aman dan damai, tanpa bunyi bunyi senjata, tanpa menghitung korban penembakan. Mungkin begitulah suasana batin Bupati Nduga, almarhum Yairus Gwijangge. Selamat jalan Bupati Nduga,” ucapnya. (Arjuna)