Metro Merauke – Guna mengoptimalkan peran Basarnas di daerah untuk menyiapkan SDM yang langsung berkontribusi pada pelayanan serta terciptanya SDM berkometensi SAR yang cukup dari sisi jumlah dan kompentensi yang memadai, maka Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke menggelar Pelatihan Potensi SAR Medical First Responder (MFR), Senin (21/08/2023).
Menurut Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Pencarian dan Pertolongan, Anggit Mulyo Satoto, Pelatihan Potensi dan Pencarian yang berlangsung di Merauke, merupakan prioritas nasional dalam percepatan pemenuhan SDM bidang SAR yang berkualitas.
Dikatakan, sejak ditetapkan sebagai prioritas nasional 2018, Basarnas memperolah target capaian 10.000 potensi SAR berkompetensi.
“Pasca penanganan Covid-19, Tahun 2023 ini, Basarnas ditargetkan mencetak 2.500 orang dengan kompetensi teknis bidang SAR,” katanya.
Kendati demikian, Anggit Mulyo Satoto menegaskan, Pelatihan Potensi SAR yang berlangsung di Merauke saat ini berlangsung 21-27 Agustus maupun wilayah Kansar lainnya, tidak semata-mata untuk memenuhi target tersebut.
Lebih jauh ia menerangkan, kegiatan tersebut menjadi prioritas dilaksanakan, sebab Basarnas masih terkendala belum terpenuhi target pegawai sebanyak 9.700 orang. Dimana Basarnas se Indonesia baru diawaki 4.029 orang.
“Tentu kami berharap kegiatan tidak berhenti disini atau menunggu anggaran DIPA Basarnas. Kita harapkan munculnya anggaran pendamping pemerintah daerah untuk peluang pengembangan SDM SAR, khususnya di Merauke,” katanya.
Sementara itu mewakili Pj Gubernur Papua Selatan, Asisnten III Papua Selatan, Dionisius Way saat membuka kegiatan mengatakan, pelatihan potensi SAR menjadi unsur penting dalam proses penanggulangan bencana.
“Pelatihan potensi SAR merupakan upaya yang dilakukan agar unsur SAR yang ada di wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke dapat bersinergi memberikan penyelamatan terhadap korban yang mengalami kecelakaan,” tandasnya. (Nuryani)