Metro Merauke – Upaya pemerintah menekan kesenjangan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) lewat program BBM satu harga, manfaatnya sudah dapat dirasakan warga di daerah Merauke, Papua Selatan.
Kehadiran SPBU di Sota dan Bupul yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, PNG, tak lepas dari adanya dukungan pemerintah setempat. Sehingga Pertamina dapat mewujudkan impian masyarakat menikmati BBM dengan harga terjangkau.
Warga Kampung Rawahayu, Distrik Ulilin, Ian Aditya (55), turut merasakan manfaat BBM satu harga yang ada di SPBU Bupul.
Ian Aditya menilai, dengan ketersediaan BBM yang memadai, mendukung kelancaran akses barang dan manusia, warga kian produktif sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Kalau kita mau ke kota itu sangat jauh. Sehingga tepat sekali dan strategis, Pertamina sudah membangun SPBU di Bupul. Letaknya berada di tengah dua kabupaten, tentu membantu dan memudahkan warga yang mau perjalanan ke Merauke maupun Kabupaten Boven Digoel dalam mendapatkan BBM,” ujar Ian Aditya kepada Metro Merauke belum lama ini.
Ia menuturkan, jauh sebelum SPBU mini hadir di Bupul, warga kesulitan mendapatkan BBM dengan harga terjangkau. Sehingga imbasnya, dapat menghambat aktivitas masyarakat di kampung.
Dikatakan, selain BBM untuk mengisi kendaraan bermotor, warga di perbatasan pun tidak sedikit yang membutuhkan BBM untuk keperluan mengisi mesin motor jonson atau ketinting yang dipakai warga mencari ikan di sungai, kemudian hasilnya dijual untuk ekonomi keluarga.
Sudah menjadi tatanggungjawab pemerintah untuk memastikan seluruh warga dapat terlayani BBM satu harga, tidak terkecuali warga di pelosok daerah perbatasan.
Dikatakan Sales Branch Manager Rayon III Papua, Anwar Hidayat, untuk itu Pertamina hadir. Tercatat, sejak 2016, pihaknya menghadirkan 2 SPBU di perbatasan Papua Selatan. Masing-masing di Distrik Sota dan Distrik Bupul, Merauke.
“Dengan harapan masyarakat di Trans Papua bisa lebih mudah menjangkau BBM. Tidak kalah penting, BBM bisa lebih tepat sasaran bagi masyarakat di perbatasan RI-PNG,” tukasnya, Senin (30/10/2023). (Nuryani)