Metro Merauke – Sebanyak 900 personel Satgas Pamtas RI-PNG tiba di Pelabuhan Yos Sudarso Merauke, Papua Selatan, Kamis (03/08/2023).
Kedatangan Batalyon Infanteri Raider Khusus 111/Karma Bhakti dari Kodam Iskandar Muda, Aceh dan Batalyon Infanteri 726/Tamalatea dari Kodam XVII/Hasanudin, Makassar, Sulawesi Selatan dengan menggunakan KRI Tanjung Kambani.
Komandan Korem 174/ATW, Brigjen TNI Agus Widodo dalam upacara penerimaan mengatakan, tugas pokok dua Batalyon dalam pengamanan daerah perbatasan RI-PNG, membantu Kodam XVII/Cenderawasih dalam operasi pamtas, termasuk melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial, komukasi sosial serta menjalankan operasi keamanan tanpa kekerasan.
“Karena itu, kepercayaan yang harus dipertanggungjawabkan dan dilaksanakan dengan kesungguhan, iklas, penuh semangat serta dilandasi dengan sikap disiplin yang tinggi bagi prajurit satuan tempur,” tutur Danrem Agus Widodo.
Danrem menegaskan, wilayah perbatasan RI-PNG memiliki panjang + 780 kilo meter, memanjang dari Skouw di sebelah utara, membujur ke selatan sampai muara sungai bensbach di daerah Torasi, dengan kondisi medan yang pada umumnya berupa hutan belantara, rawa dan sungai-sungai sehingga sulit untuk dijangkau.
Menurutnya, wilayah perbatasan tersebut memiliki kerawanan yang cukup tinggi.
“Antara lain sering digunakan sebagai daerah penyelaman dan basis operasi oleh kelompok yang berseberangan dengan pemerintah untuk melakukan berbagai tindakan kriminal maupun kegiatan-kegiatan lain yang dapat merusak keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Pada kesempatan itu Danrem 174/ATW memerintahkan personelnya dalam melaksanakan tugas operasi untuk selalu berkoordinasi dengan aparat terkait maupun tokoh-tokoh yang ada di wilayah setempat sehingga pelaksanaan seluruh kegiatan di lapangan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Nampak hadir Penjabat Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, Bupati Merauke, Romanus Mbaraka dan forkopimda ikut menyambut kedatangan Batalyon Infanteri Raider Khusus 111/Karma Bhakti dari Kodam Iskandar Muda, Aceh dan Batalyon Infanteri 726/Tamalatea dari Kodam XVII/Hasanudin, Makassar, Sulawesi Selatan.(Nuryani)
