Berada di Segitiga Emas, Hak Masyarakat Adat Keerom Mesti Dilindungi

Metro Jayapura – Ketua DPRD Kabupaten Keerom, Papua Bambang Mujiono menyebut wilayah tersebut berada di areal segitiga emas. Ia berpendapat seperti itu karena letak Kabupaten Keerom yang strategis. 

Selain berbatasan dengan negara tetangga Papua Nugini atau PNG, Kabupaten Keerom juga merupakan penghubung akses darat dari Kota Jayapura, ibu kota Provinsi Papua ke kabupaten di wilayah Pegunungan Tengah Papua.

Bacaan Lainnya

Tidak hanya itu, ke depan ketika jalan trans Papua terhubung sepenuhnya, Keerom akan menjadi penghubung dari Jayapura menuju Pegunungan Tengah hingga daerah di Selatan Papua.

Namun menurutnya, di balik itu ada ancaman yang mengintai warga Keerom. Terutama hak-hak masyarakat adat di sana. Letaknya yang strategis akan menarik para investor dan warga dari daerah lain datang ke Keerom.

Pernyataan itu dikatakan Bambang Mujino saat diskusi bersama masyarakat adat, Yayasan Konsultansi Independen Pemberdayaan Rakyat atau KIPRa Papua, dan pimpinan organisasi perangkat daerah setempat. 

Diskusi yang berlangsung di ruang paripurna DPRD Keerom itu digelar, Selasa (3/11/2020).

“Keerom penyangga Kota Jayapura. Dari Jayapura dan sekitarnya ke Pegunungan Tengah hingga wilayah Selatan. Itu sebabnya saya katakan Keerom terletak di segita emas, namun hati-hati [kita harus] menjaga wilayah adat kita,” kata Bambang.

Katanya, para pengambil kebijakan di Keerom dan masyarakat mesti memikirkan strategi mengantisipasi berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi ke depan.

Misalnya perlu adanya pos bersama untuk yustisi, dan bagaimana mengantisipasi perpindahan penduduk ke Keerom.

“Letak strategis ini berpotensi menghadirkan banyak orang masuk ke Keerom. Kita bersama masyarakat adat perlu merumuskan bersama kebijakan yang mesti dituangkan dalam peraturan daerah (Perda), dan mana yang diatur dengan peraturan adat,” ujarnya.

Katanya, dengan begitu ada keberpihakan kepada masyarakat, terutama masyarakat adat. Bukan keberpihakan kepada pemilik modal. (Arjuna)

UNTUK PEMBACA METRO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *