Cegah Penularan HIV/ADIS, Lapas Merauke Rutin Lakukan VCT Warga Binaan

Nampak warga binaan Lapas Kelas II B Merauke tengah didata untuk di VCT petugas

Metro Merauke – Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Merauke terus mengoptimalkan layanan kesehatan bagi warga binaan.

Salah satunya dengan rutin melakukan Voluntary Couseling and Testing atau VCT HIV/AIDS bagi warga binaan yang ada.

Bacaan Lainnya

Dengan menggandeng petugas kesehatan Pusat Kesehatan Reproduksi Merauke, VCT bagi warga binaan Lapas Merauke dilakukan secara rutin dua kali setiap tahunnya.

Dan di awal Tahun 2022 ini, sebanyak 46 warga binaan asimilasi di Lapas Kelas II B Merauke menjalani VCT. “Jumlah penghuni Lapas Merauke 370 orang, terbagi narapidana dan tahanan. Untuk VCT saat ini, kita khususkan untuk warga binaan yang asimilasi,” ujar Kasubsi Perawatan Lapas Kelas II B Merauke, Abdul Aris kepada wartawan.

Menurutnya, program VCT HIV/AIDS dengan sasaran warga binaan menjadi salah satu langkah pencegahan dan penanganan penyakit HIV/AIDS di Lapas Merauke. Bila ditemukan ada warga binaan yang positf HIV/AIDS, dengan mudah dilakukan pendampingan pengobatan dan mencegah penularannya.

“Tahun lalu dari hasil pemeriksaan ditemukan ada 2 yang positif dan langsung ditangani petugas. Kita telah bekerjasama dengan pokja untuk pengobatan, sekarang keduanya telah bebas,” katanya.

Abdul Aris menjelaskan, warga binaan asimilasi memang menjadi sasaran dilakukan VCT. Sebab, dinilai rentan penularan penyakit menular seksual. “Kan selama menjalani asimilasi, warga binaan banyak melakukan aktivitas di luar Lapas,” terangnya.

Ia menyebut, warga binaan di Lapas Merauke dapat mengikuti kegiatan asimilasi, berupa pertanian, pencucian motor hingga pemangkas rambut. Kegiatan tersebut sebagai pembekalan keterampilan bagi warga binaan.

Sementara itu Ketua Pusat Kesehatan Reproduksi Merauke, dr Inge Silvia mengungkapkan, pemeriksaan HIV/AIDS di dalam Lapas setempat telah berlangsung sejak 2014.

Pihaknya mencatat, dalam beberapa tahun terakhir ditemukan adanya warga binaan dari VCT hasilnya positif HIV/AIDS. Umumnya, kata Inge Silvia, yang ditemukan positif justru warga binaan yang baru masuk ke dalam Lapas.

“Setiap hasil pemeriksaan kita laporkan ke Lapas, bila ada yang positif, mereka diberikan kesempatan untuk berobat dan tidak dikucilkan. Tentu kita jaga kerahasiannya,” tandasnya. (Nuryani)

Untuk Pembaca Metro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *