Metro Merauke – Berbagai cara dapat dilakukan untuk menghargai jasa kaum wanita tepat di Hari Ibu, setiap 22 Desember.
Sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi kegigihan para ibu yang berprofesi sebagai pedagang, Komandan Korem 174/ATW Brigjen TNI Bangun Nawoko bersama jajarannya menyerahkan bantuan tali kasih, berupa sembako.
Meski kegiatan bakti sosial tersebut dilaksanakan secara sederhana dengan tetap berpedoman pada protokol Covid -19, momen tersebut menghadirkan kesan tersendiri bagi penerima maupun pemberi bantuan.
Bagi Danrem Bangun Nawoko, sosok sang ibu merupakan figur utama dalam hidupnya. Namun, dimomen hari ini, dirinya tak berada di samping wanita yang melahirkannya untuk mengucapkan hari ibu.
“Di usia saya yang ke -52 tahun, saya belum pernah menyampaikan selamat hari ibu kepada ibu kandung saya sendiri seperti ini,” ucapnya.
Ia merasa terharu, melihat ketangguhan emak atau ibu yang memilih melakoni sebagai pedagang demi membantu menghidupi keluarganya.
“Saya melihat ibu-ibu ini seperti melihat ibu saya di kampung, Sebagai representasi rasa hormat saya dan rasa kasih sayang saya kepada ibu kandung saya yang ada di kampung halaman di Temanggung Jawa Tengah, saya ucapkan selamat hari ibu,” tuturnya.
Selain menyerahkan bingkisan sembako, Danrem memberikan puisi bertemakan Ibu untuk para pedagang yang selama ini melayani berjualan di dalam asrama, kompleks Korem 174/Merauke.
“Apa yang ibu-ibu lakukan sungguh itu perjuangan yang tidak mudah. Namun, demikian karena ibu menjalankannya dengan begitu ikhlas, begitu menikmati sehingga beratnya perjuangan itu, mungkin tidak pernah ibu rasakan. Hal ini karena dilandasi dengan rasa cinta, kasih sayang terhadap keluarga ibu sendiri dan itulah yang juga selalu dilakukan oleh ibu saya,” ungkapnya.
Danrem berpesan, perjuangan mulia para ibu terus dilakukan demi mencapai kehidupan yang lebih baik.
Inayati, mewakili pedangang keliling perempuan, mengucapkan banyak terima kasih kepada Danrem Brigjen TNI Bangun Nawoko. Ia berharap program seperti ini (peringatan hari Ibu) dapat berkelanjutan kemudian hari. (Nuryani)