Merauke Diguyur Hujan Lebat, Ratusan Rumah Hingga Sekolah Terdampak Banjir

Jalan Kimaam, Kelurahan Maro, Merauke, menjadi salah satu titik terdampak banjir

Metro Merauke – Pemukiman warga di Jalan Kimaam, RT 14/ RW 004, Kelurahan Maro, Merauke, Papua Selatan, kembali terendam banjir setelah hujan deras yang mengguyur daerah itu sejak Senin dini hari (06/01/2025).

Ketua RT 14/RW 004, Kelurahan Maro, George Abraham Romaropen mencatat, ada 105 rumah penduduk dengan jumlah 486 Kepala Keluarga (KK) menjadi langganan banjir setiap tahunnya.

Bacaan Lainnya

Rupanya banjir tak hanya menggenangi pemukiman, luapan air pun terjadi di SD YPPK Xaverius dan membuat aktivitas warga maupun proses belajar mengajar di awal tahun 2025 terganggu.

“Setiap tahun daerah ini selalu alami banjir. Sejak jam 02.00 WIT warga tidak tidur, siaga, sebab hujan lebat dan rumah-rumah sudah tergenang air. Umumnya ketinggian air di rumah warga mencapai lutut orang dewasa,” ujar George kepada wartawan, Senin (06/01/2025).

Nampak petugas pemeliharaan drainase dari Danas PUPR Merauke dikerahkan melakukan pembersihan

Sejak pagi warga setempat terpaksa memlokade jalan. Sehingga warga yang akan melintas di seputaran Jalan Kimaam harus balik arah.

“Kalau kendaraan melintas, membuat gelombang air, menyebabkan air semakin masuk ke dalam rumah. Sementara kita tutup jalan,” katanya.

Menurut George, kondisi yang dialami warga di RT 14, Kelurahan Maro,

sudah berulang kali dikeluhkan dan diadukan ke pemerintah. Sayangnya, sambung George, sejauh ini belum ada tanggapan.

“Kita sudah sampaikan ke Kelurahan, namun sampai kini tidak ada perhatian dari pemerintah,” bebernya.

Warga meminta pemerintah dapat menyeriusi persoalan tersebut sehingga permasalahan banjir di Jalan Kimaam tidak terjadi kembali.

“Kami butuh dibangunkan talud atau drainase yang lebih baik,” pintanya.

Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas PUPR Merauke, Toni Mulyono mengakui, akibat hujan lebat yang mengguyur semalam, sejumlah titik di Merauke terdampak banjir.

Pihaknya bergerak cepat dengan menurunkan personel pemeliharaan drainase guna mengurai luapan banjir.

“Selain karena curah hujan yang tinggi, di lapangan kita temukan ada drainase yang mengalami penyumbatan, ini langsung kita bersihkan,” tukas Toni Mulyono. (Nuryani)

UNTUK PEMBACA METRO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *