Poniati: Kesehatan Lebih Terjaga dengan Skrining Riwayat Kesehatan Melalui Mobile JKN

Poniati, warga Kampung Buti, Merauke, merasakan manfaat menggunakan layanan skrining kesehatan dari BPJS Kesehatan

Metro Merauke – Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan mempermudah akses bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan meluncurkan fitur skrining riwayat kesehatan yang dapat diakses langsung melalui aplikasi Mobile JKN.

Inovasi ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengetahui kondisi kesehatannya sejak dini, sehingga dapat melakukan tindakan preventif lebih cepat.

Bacaan Lainnya

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Merauke, Erika Verayanti Lumban Gaol mengatakan, skrining riwayat kesehatan ini dapat diakses oleh seluruh peserta JKN dengan mengunduh dan mengakses aplikasi Mobile JKN yang tersedia di perangkat Android dan iOS.

Melalui fitur ini, kata Erika, peserta dapat mengisi berbagai pertanyaan terkait riwayat kesehatan mereka, seperti tekanan darah, diabetes, kolesterol, serta penyakit-penyakit kronis lainnya yang mungkin mereka miliki.

“Melalui fitur skrining riwayat kesehatan di Mobile JKN, kami ingin mempermudah peserta untuk mengetahui lebih awal kondisi kesehatan mereka. Ini adalah langkah preventif yang sangat penting, karena semakin cepat kita mendeteksi potensi penyakit, semakin besar peluang untuk penanganan yang lebih baik,” ujar Erika, Selasa (07/01/2025).

Selain itu, Erika juga menjelaskan bahwa dengan skrining yang dilakukan melalui aplikasi ini, BPJS Kesehatan berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini terhadap penyakit kronis yang sering tidak terdeteksi sejak dini.

Skrining ini merupakan langkah preventif yang sangat penting, karena penanganan dini akan sangat mempengaruhi prognosis dan kualitas hidup pasien ke depan.

“Melalui fitur skrining ini, peserta dapat dengan mudah memantau kesehatan mereka dari rumah. Tidak perlu lagi pergi ke rumah sakit atau puskesmas untuk pemeriksaan awal. Semua bisa dilakukan dengan smartphone mereka,” tambah Erika.

Salah satu peserta JKN yang sudah mencoba fitur skrining ini, Poniati Sulistyowati (23), segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), warga Kampung Buti, Merauke.

Poniati mengungkapkan, pengalaman positifnya dalam menggunakan aplikasi Mobile JKN untuk melakukan skrining kesehatan.

“Saya baru pertama kali mencoba fitur ini, dan saya sangat terkesan dengan kemudahan yang diberikan. Cukup dengan mengisi beberapa pertanyaan mengenai riwayat kesehatan, saya langsung mendapatkan hasilnya. Ternyata, hasil skrining saya menunjukkan beberapa faktor risiko yang perlu saya waspadai, seperti kadar kolesterol yang sedikit tinggi. Dengan informasi ini, saya bisa langsung konsultasi lebih lanjut di puskesmas terdekat,” ujar Poniati.

Dia menambahkan, dirinya merasa lebih tenang setelah menggunakan Mobile JKN. Sebab, bisa memonitor kesehatannya sendiri tanpa harus mengunjungi rumah sakit. Hasil skriningnya juga jelas dan mudah dipahami.

“Skrining ini sangat membantu saya untuk memantau kesehatan saya secara rutin. Saya bisa segera tahu apakah ada perubahan dalam kondisi saya, dan jika perlu, langsung melanjutkan pemeriksaan lebih lanjut. Hasil skrining ini juga akan memberikan rekomendasi tentang langkah-langkah yang perlu diambil, apakah melanjutkan pemeriksaan lebih lanjut di fasilitas kesehatan atau melakukan perubahan gaya hidup,” jelas Poniati.

Melalui fitur ini, BPJS Kesehatan berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Skrining riwayat kesehatan tidak hanya memberikan informasi kepada peserta tentang kondisi mereka, tetapi juga memberi mereka pemahaman lebih baik mengenai langkah-langkah preventif yang bisa dilakukan untuk menghindari penyakit serius.

Poniati merupakan contoh nyata dari memanfaatkan skrining riwayat kesehatan yang dilakukan melalui Mobile JKN.

BPJS Kesehatan berharap bahwa semakin banyak peserta JKN yang memanfaatkan teknologi ini, untuk memonitor dan menjaga kesehatan mereka secara lebih proaktif, sehingga tujuan Indonesia sehat dapat tercapai dengan lebih baik. (Nuryani)

Untuk Pembaca Metro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *