Produk Unggulan UMKM Perlu Dipasarkan ke Luar Papua Barat

I Wayan Yogasvara (ANTARA/HO-Tri Adi Santoso)

Metro Merauke – Ekonom Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Papua Barat I Wayan Yogasvara mengharapkan produk-produk unggulan dari para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah itu perlu terus didorong untuk memperluas akses pasar terutama ke luar daerah melalui perdagangan elektronik (e-commerce).

Ditemui di Manokwari, Kamis, Yogasvara mengatakan berdasarkan data BI Papua Barat, nominal penjualan produk melalui transaksi perdagangan elektronik pada Februari 2022 mencapai Rp2,39 miliar.

Bacaan Lainnya

Nilai transaksi perdagangan elektronik khusus untuk penjualan produk mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 1.021 persen dibandingkan Februari 2021 yang baru mencapai Rp213,68 juta.

Volume transaksi juga meningkat pesat sebesar 2.300 persen dengan jumlah 4.776 item barang yang diperdagangkan, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebanyak 199 item barang.

“Berdasarkan kategori produknya, transaksi penjualan barang oleh masyarakat Papua Barat melalui e-commerce pada Februari 2022 didominasi oleh produk telepon genggam (handphone) dan aksesoris sebesar 25 persen, komputer dan aksesoris sebesar 17 persen, dan otomotif dan aksesoris sebesar 16 persen,” ujar Yogasvara.

Menurut dia, peningkatan transaksi penjualan melalui perdagangan elektronik di Papua Barat selama satu tahun terakhir mengindikasikan bahwa masyarakat atau pelaku UMKM di wilayah itu kini mulai mengadopsi transaksi penjualan digital dari sebelumnya menggunakan metode penjualan secara tradisional.

“UMKM mulai beralih atau menambah metode penjualan secara digital untuk memperluas pasar. Dilihat dari kategori mayoritas produk yang dijual melalui e-commerce hampir sama dengan yang dibeli yaitu handphone dan aksesorisnya,” jelas Yogasvara.

Sementara dari sisi pembelian produk melalui perdagangan elektronik, BI mencatat pada periode Februari 2022 terjadi penurunan volume sebesar Rp11,73 miliar atau -12 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp13,35 miliar.

Sejalan dengan nominal transaksi yang mengalami perlambatan, volume transaksi pembelian pada Februari 2022 juga mengalami perlambatan yaitu sebanyak 41.123 item barang atau turun 21 persen dibanding pada Februari 2021 yang mencapai 52.039 item barang.

Sebagaimana transaksi penjualan produk menggunakan sarana perdagangan elektronik, pembelian produk oleh masyarakat Papua Barat melalui sarana perdagangan elektronik juga didominasi oleh produk telefon genggam dan aksesorisnya, fashion dan kosmetik.

Adapun metode pembayaran baik untuk pembelian maupun penjualan produk melalui perdagangan elektronik terbanyak melalui transfer bank yaitu mencapai 54 persen, uang elektronik sebesar 13 persen dan tunai sebesar 12 persen. (Antara)

Untuk Pembaca Metro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *