Metro Merauke – Dinas Kesehatan atau Dinkes Kabupaten Nduga, Papua menyatakan berupaya melayani kesehatan pengungsi di berbagai kabupaten sekitar.
Kepala Dinas Kesehatan Nduga, Ina Gwijangge mengatakan warga Nduga dari 11 distrik kini mengungsi ke sejumlah kabupaten. Di antaranya Mimika, Jayawijaya, dan Lanny Jaya.
Ribuan warga itu mengungsi sejak akhir 2018 silam, akibat konflik bersenjata antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata di daerah mereka.
“Selama ini kami sudah berupaya memberikan layanan kesehatan kepada pengungsi semampu kami, semaksimal mungkin,” kata Ina Gwijangge melalui panggilan telepon beberapa hari lalu.
Menurutnya, sebagian besar warga Nduga berada di Jayawijaya. Dinkes Nduga telah menginstruksikan kepala Pusat Kesehatan Masyarakat 11 yang warganya mengungsi, melayani pengungsi di Jayawijaya.
“Kepala Puskemas 11 distrik itu juga meninggalkan tempat tugas ketika warga sudah mengungsi. Mereka juga berada di Wamana [Kabupaten Jayawijaya], makanya kami instruksikan lakukan layanan kesehatan di sana, seperti di daerah,” ucapnya.
Sejak pengungsian besar besaran warga Nduga, pihaknya selalu berkoordinasi dengan para pengambil kebijakan di kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat. Pemerintah Provinsi Papua pernah mengambil alih penanganan pengungsi.
Akan tetapi, pengungsi Nduga berpencar ke berbagai daerah, ada yang tinggal bersama keluarganya. Situasi itu menyulitkan para pihak terkait menjangkau pengungsi.
“Kami juga terkendala kondisi geografis saat akan melakukan pelayanan. Kami mesti ke Timika dulu, Timika ke Jayapura dan Jayapura ke Wemena,” ujarnya.
Selain berupaya memberi layanan kesehatan kepada pengungsi, Dinkes Nduga juga mesti melakukan pelayanan ke berbagai distrik di darahnya. Sebagian besar wilayah pelayanan hanya dapat diakses menggunakan helikopter atau pesawat perintis.
Awal tahun ini Dinkes Nduga mulai merencanakan melakukan pelayanan kesehatan. Ina Gwijangge berharap ada bantuan dari Pemprov Papua dan Kementerian Kesehatan untuk penanganan pengungsi. (Arjuna)