Metro Merauke – Guna meningkatkan produksi beras nasional melalui peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman (IP), pemerintah telah membangun infrastruktur dasar melalui Program Optimalisasi Lahan Rawa (Oplah) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR).
Disisi lain, pemerintah juga berupaya meningkatkan partisipasi generasi millennial di sektor pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan di Merauke, Papua Selatan.
Tujuannya, melakukan regenerasi petani, menyediakan lapangan kerja menghadapi bonus demografi, dan melibatkan SDM unggul dalam implementasi pertanian modern.
Danrem 174/ ATW, Brigjen TNI Andy Setyawan menyebut, dikukuhkannya brigade pangan di Merauke yang saat ini jumlahnya mencapai 214 brigade pangan dan tersebar di 6 distrik di wilayah Merauke, merupakan konsep tepat yang dicanangkan Kementerian Pertanian.
“TNI berkolaborasi Dinas Pertanian untuk pembentukan brigade pangan, dengan kondisi lahan dan dipadu teknologi pertanian memadai, menjadi konsep yang cukup efektif untuk mengelola pertanian di Merauke yang ditargetkan mengolah lahan seluas 200 hektar,” ujar Andy Setyawan.
Selanjutnya setelah dikukuhkan, brigade pangan yang terbentuk ikut terjun di wilayah pengelolaan areal tanam.
Dikatakan, lewat brigade pangan dinilai akan lebih mudah mendata kondisi tanah, kegiatan dalam pertanian bisa lebih efektif. Nantinya ratusan brigade pangan yang ada di Merauke pun akan dievaluasi, mana yang tidak jalan sesuai harapan.
Dirincikan Danrem, guna mengoptimalkan brigade pangan, sudah dirumuskan untuk setiap brigade pangan dilengkapi 2 traktor roda 4 dan 10 traktor roda 2, rice trasplanter, juga combine harvester.
Diakui, pihaknya saat ini masih mendata total alsintan yang bisa dioperasikan untuk mendukung pertanian. “Kekurangannya akan didukung dari Kementerian Pertanian. Ini menjadi tekad kita untuk mewujudkan ketahanan pangan di Merauke jadi lumbung pangan nasional,” tandas Andy Setyawan. (Nuryani)