Metro Merauke – Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup provinsi harus memiliki inovasi unggulan.
Menurut Paskalis, hal tersebut menjadi penting, selaras dengan komitmen pemerintah terus mendorong setiap OPD dan unit-unit kerja lainnya untuk memiliki satu inovasi unggulan setiap tahun.
“Besok penutupan kegiatan ini, saya akan cek satu persatu inovasi yang dibuat, jangan hanya membuat rapat koordinasi,” tegas Paskalis Imadawa dalam sambutannya membuka rapat koordinasi (rakor) dan pameran inovasi daerah Provinsi Papua Selatan yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) provinsi setempat, Selasa (27/05/2025).
Paskalis menegaskan, setiap OPD wajib memiliki satu inovasi unggulan setiap tahun, berani berpikir hal baru yang ditawarkan, jangan sampai keberanian berpikir hanya sesuai konsep dan format, harus mengambil konsep luar yang betul-betul tidak ada di Papua Selatan.
Paskalis menjelaskan, sejak Papua Selatan berdiri sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) dihadapkan dengan berbagai tantangan sekaligus diberi peluang untuk menciptakan sistem pemerintahan pelayanan publik dan pembangunan yang sesuai dengan kearifan lokal dan peningkatan pelayanan masyarakat.
Dalam kerangka itulah, kata Paskalis, inovasi daerah menjadi kunci penting dalam penyelenggaraan pemerintahan, ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang inovasi daerah.
Dikatakan, inovasi daerah bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah dan sasaran inovasi daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Paskalis menegaskan, inovasi bukan sekedar teknologi atau digitalisasi, inovasi adalah keberanian untuk berpikir, berbeda, bertindak cepat, dan bertanggung jawab dalam melayani masyarakat.
novasi juga merupakan wujud nyata komitmen untuk mempercepat pembangunan yang berkeadilan dan menjawab keluhan masyarakat adat.
Paskalis mengajak seluruh OPD melayani masyarakat dengan nuansa pendekatan, bergeser dari rutinitas yang ada. Diakui, saat ini banyak inovasi yang telah muncul dari OPD empat kabupaten di Papua Selatan bahkan dari kampung ke kampung.
Semisal, inovasi berbasis pelayanan publik dari teknologi sederhana, tata kelola pemerintahan yang lebih partisipatif maupun pendekatan kultural yang kreatif dalam pembangunan sosial.
“Inovasi tidak bisa dikerjakan sendiri-sendiri, perlu ada kolaborasi antar sektor, sinergi antar pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, media, dan masyarakat. Perlu menciptakan ekosistem inovasi yang hidup dan berkelanjutan,” tuturnya.
“Sasaran kita adalah Orang Asli Papua (OAP), dinas-dinas terkait berpikir bagimana meningkatkan taraf hidupnya dan kesejahteraan, kalau boleh diidentifikasi, semisal kios di depan rumah OAP milik orang lain, kalau boleh kios itu milik OAP yang punya rumah,” kata Paskalis.
Pada kesempatan itu Wagub juga mengajak Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Disperindagkop) Provinsi Papua Selatan untuk berpikir inovatif dan melangkah maju, jangan mengacu pada konsep lama, tetapi berani bergeser dan bertindak menyentuh orang asli Papua (OAP).
“Jangan tinggal diam, mari berinovasi untuk melayani, mari berpikir untuk membangun masyarakat,” tegasnya.
Paskalis meyakini, dengan cinta terhadap masyarakat Papua Selatan, bisa membangun masyarakat yang bermartabat, aman, damai, sejahtera, dan pemerintah yang aspiratif dan partisipatif di provinsi tersebut.
“Mari jadikan inovasi sebagai budaya kerja, bukan sekedar proyek atau program sesaat, karena inovasi yang sesungguhnya adalah menghadirkan harapan baru bagi masyarakat di Papua Selatan,”kata dia.
Usai menyampaikan sambutan, Wagub Paskalis menabuh tifa pertanda kegiatan dibuka secara resmi. Rapat koordinasi dan pameran inovasi daerah Provinsi Papua Selatan dijadwalkan berlangsung dua hari yang diikuti peserta rakor dari empat kabupaten cakupan wilayah Provinsi Papua Selatan. (Nuryani)