Metro Jayapura – Kader Gereja Kristen Injili atau GKI di Tanah Papua, Natan Pahabol menyayangkan peristiwa penembakan terhadap pesawat berbadan kecil milik kelompok bantuan kemanusiaan Kristen, Mission Aviation Fellowship (MAF).
Insiden penembakan yang menyebabkan pesawat itu terbakar terjadi di Distrik Biandoga, Kabupaten Intan Jaya pada 6 Januari 2021.
Natan Pahabol yang juga anggota DPR Papua itu mengatakan selama ini akses ke padalaman Papua hanya dengan menggunakan pesawat perintis. Salah satunya milik MAF.
“[Pesawat milik MAF] sudah menjadi berkat di Papua. Menjangkau sampai ke pelosok yang sulit dijangkau. Kami prihatin dengan kejadian ini. Kami mohon aparat keamanan segera mengkap dan memproses hukum pelaku,” kata Natan, Sabtu (09/01/2021).
Menurutnya, ini merupakan suatu kejadian luar biasa selama MAF melayani di Papua. Padahal sesungguhnya keberadaan kelompok bantuan kemanusiaan MAF, ada di hati orang Papua.
“Saya baru dengar kejadian seperti ini dialami MAF. Apalagi daerah Intan Jaya saya pikir lebih akrab dan kenal baik misi MAF sejak ada di Papua,” ujarnya.
Ia menduga, dengan kejadian tersebut pihak MAF kecewa dan berduka. Tidak menutup kemungkinan mereka tak lagi mau melayani akses penerbangan ke pedalaman Papua.
“Apa masalahnya utama sebenarnya? Pesawat tidak salah, yang salah ada manusian atau oknum yang mengurus. Ini kejadian luar biasa di Papua dan tidak boleh terjadi lagi. Aparat keamanan mesti mengantisipasi agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi kemudian hari,” kata Natan Pahabol.
Sementara itu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyatakan bertanggung jawab terhadap terbakarnya pesawat MAF tersebut.
Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom mengatakan pesawat milik MAF terbakar bukan karena dibakar, seperti keterangan aparat keamanan yang diberitakan berbagai media. Akan tetapi pesawat terbakar akibat ditembak TPNPB.
Baca: https://metromerauke.com/2021/01/09/tpnpb-klaim-tembak-pesawat-maf-di-intan-jaya-hingga-terbakar/
Ketika penembakan terjadi, pesawat masih ada di landasan, dengan kondisi mesin pesawat menyala.
Diduga kebakaran terjadi karena tembakan mengenai tangki bahan bakar pesawat, sehingga memicu percikan api.
“Pasukan [TPNPB] tidak membawa api untuk bakar pesawat. Kami tidak sebutkan tentang pembakaran,” kata Sebby Sambom.
Menurutnya pada 2019 dan 2020 silam, TPNPB telah memperingatkan apabila ada helikopter atau pesawat sipil mengangkut anggota TNI dan Polri, maka mereka akan menembaknya.
“Pemberitaan TPNPB membakar pesawat, merupakan upaya membangun opini buruk. Seolah pasukan pro kemerdekaan kriminal. Kami ini pejuang kemerdekaan,” ujarnya. (Arjuna)