Metro – Kepolisian Daerah atau Polda Papua membeberkan serangkaian kejahatan yang dilakukan Aske Mabel selama delapan bulan terakhir di wilayah Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Aske Mabel merupakan pecatan anggota Polri, setelah ia membawa kabur empat pucuk senjata api jenis AK buatan Cina dan amunisi milik Polres Yalimo pada awal Juni 2024.
Setelah kabur dari kesatuan, Aske Mebel membentuk kelompok bersenjata di wilayah Kabupaten Yalimo, dan menyatakan sebagai pimpinannya.
Ia kemudian ditangkap tim gabungan Polda Papua, Satgas Damai Cartenz, dan Polres Yalimo di suatu lokasi di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan pada Rabu pagi, 19 Februari 2025.
Setelah ditangkap, tim gabungkan menerbangkan Aske Mabel ke Mako Brimob, Polda Papua di Kotaraja, Kota Jayapura.
Dalam konferensi pers setelah penangkapan, Kapolda Papua Irjen Patrige Renwarin mengatakan Aske Mabel ditangkap setelah adanya laporan dari masyarakat yang mengetahui keberadaannya.
“Aske Mabel sempat ingin melawan polisi saat didatangi atau hendak ditangkap, sehingga dengan ada reaksi untuk melawan polisi itu kemudian karena bersenjata, SOP-nya harus dilumpuhkan,” kata Patrige Renwarin.

Kapolda menyebutkan Aske Mabel diduga telah melakukan beberapa kali aksi dengan penembakan di wilayah Kabupaten Yalimo, hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Serangkaian kejahatan yang dituduhkan kepada Aske Mabel, yaitu tujuh kali penembakan atau pembunuhan yang terjadi, 5 November 2024 di Trans Jayapura-Wamena, Distrik Elelim, Kab Yalimo dengan korban Muktar Layuk.
Nelakukan penembakan dan percobaan pembunuhan terhadap Ronal Mangiwa, 8 November 2024 di Kali Biru Atas, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.
Melakukan pembuhan dan penembakan terhadap korban Samuang Silalahi pada 4 Desember 2024 di Jembatan Kali Wilak, Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo.
Melakukan penembakan dan pembunuhan dengan korban Weren Kepno pada 12 Desember 2024 di Km 78 Kampung Wilak, Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo.
Melakukan penambakan dan percobaan pembunuhan terhadap Syamsir pada 4 Januari 2025 di Jalan Trans Jayapura-Wamena, Desa Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, serta penembakan dan pembunuhan terhadap Efraim Dore pada 8 Januari 2025.
Terakhir Akse Mabel disebut melakukan penembakan dan pembunuhan dengan korban Briptu Iqbal Anwar Arif pada 17 Januari 2025 Jalan Trans Jayapura-Wamena Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.
Selain itu, Aske Mabel diduga melakukan tiga kali pembakaran, yakni pembakaran di PT AMU, Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, 19 November 2024 pukul 11.00 WIT.
Melakukan pembakaran ruko atau toko dengan korban Suwoko pada 13 Desember 2024 pukul 00.00 WIT di Jalan Trans Wamena, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, dan melakukan pembakaran dengan korban Pemda Kabupaten Yalimo pada 1 Januari 2025 di Kantor Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo.
Kapolda Papua, Irjen Patrige Renwarin mengatakan, Aske Mabel telah dikenakan hukuman etik sebagai anggota Polri dan telah diputus lewat sidang komisi kode etik sehingga dilakukan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat atau PTDH alias dipecat dari dinas kepolisian.
Pemberhentian Aske Mabel dengan nomor keputusan Kepala Kepolisian Daerah Papua nomor Kep 788/12/2024 tentang pemberhentian tidak dengan hormat dari dinas Polri.
“Aske Mabel dengan pangkat sebelum diberhentikan Brigadir Polisi Dua atau Bripda dan pemberhentian itu telah ditetapkan di Jayapura pada 27 Desember 2024,” ucapnya.
Setelah selesai menjalani hukuman kode etik sebagai anggota Polri, Aske Mabel kini menghadapi proses hukum pidana yang akan ditangani Direktorat Kriminal Umum Polda Papua.
Ia akan dikenai pasal berlapis, mulai dari Pasal 338 KUHP yang mengatur tentang tindak pidana pembunuhan, yaitu merampas nyawa orang lain dengan sengaja, kemudian Pasal 340 KUHP mengatur tentang pembunuhan berencana, hingga Pasal 363 KUHP mengatur tentang tindak pidana pencurian dengan pemberatan. (Arjuna)