Metro Merauke – Calon Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT mengungkapkan, ketika masih menjabat bupati lima tahun silam, dirinya dengan air mata darah membela petani agar beras dijual sesuai harga di pasaran. Perjuangan itu membuahkan hasil. Dimana harga beras bertengger hingga Rp 12.000/kg.
Demikian disampaikan Romanus saat melakukan kampanye di salah satu kampung di Distrik Kurik beberapa hari lalu. “Saya tak pernah tinggal diam mencari pasaran agar beras petani bisa diserap dengan baik pula. Apa yang saya lakukan semata-mata agar petani tak mengeluh gabah menumpuk di rumah,” ungkapnya.
Namun sayangnya, jelas Romanus, ketika tak terpilih lagi, penjualan beras menjadi macet total, lantaran tak diserap baik bulog. Juga kepala daerah yang tak melanjutkan kerjasama lagi yang telah dibangun sebelumnya.
“Kan dulu saya mencari pasar di dua gubernur maupun bupati dan berhasil mendapatkan 22.000 ton beras. Setelah itu melakukan koordinasi dengan Bulog Merauke agar menyiapkan space gudang. Hasilnya petani tak mengeluh kalau berasnya tak terserap,” tegasnya.
Begitu juga dengan harga. Dulunya beras dibeli Rp 5.800/kg. “Begitu saya menjabat, harganya tembus sampai Rp 12.000/kg,” ujar Romanus.
Olehnya, lanjut dia, jika masyarakat menginginkan beras diserap dan harga juga tak jatuh, maka 9 Desember pililah pasangan nomor urut 3 (tiga). “Saya berani bicara karena pernah berbuat untuk masyarakat,” katanya. Ditambahkan, jika ada calon datang dan mengatakan akan membeli beras, mereka baru menjanjikan dan belum berbuat. “Ini yang harus dipahami baik,” pintanya. (LKF)