Metro Merauke – Sekretaris Daerah atau Sekda Papua dipandang perlu segera menindaklanjuti proses kursi pengangkatan di DPR Papua periode 2019-2024.
Ketua Forum Peduli Hak Politik Orang Asli Papua, Alex Napo mengatakan pihaknya mendukung pernyataan Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal ketika memimpin serah terima jabatan Sekda Papua beberapa hari lalu.
Ketika itu, Klemen Tinal mengatakan salah satu tugas Dance Yulian Flassy adalah merampungkan tahapan kursi pengangkatan di DPR Papua, agar 14 calon yang lolos seleksi dari lima wilayah adat segera dilantik.
“Karenanya, kami mendesak Sekda Papua segera berkoordinasi dengan Mendagri, agar segera menandatangani SK 14 Anggota DPR Papua melalui Mekanisme pengangkatan,” kata Alex Napo, Kamis (18/3/2021).
Menurutnya, kekosongan 14 kursi pengangkatan di DPR Papua sudah hampir dua tahun. Situasi itu tidak boleh dibirkan berlangsung lama.
Sebab di Papua Barat, 11 anggota DPR di sana melalui mekanisme pengangkatan telah dilantik pada 4 November 2020 lalu.
“Anggota DPR Papua Barat melalui mekanisme pengangkatan sudah dilantik. Kenapa di Papua belum. Inikan patut dipertanyakan,” ucapnya.
Alex Napo juga meminta Menteri Dalam Negeri atau Mendagri, Tito Karnavian segera memastikan nasib 14 calon anggota DPR Papua melalui mekanisme pengangkatan.
Katanya, hingga kini Mendagri belum menerbitkan surat keputusan (SK) pelantikan 14 calon anggota DPR Papua melalui mekanisme pengangkatan, tanpa alasan jelas.
Padahal mereka ini telah dinyatakan lolos seleksi, dan berkasnya sudah diserahkan Gubernur Papua, Lukas Enembe kepada Kementerian Dalam Negeri jelang akhir tahun lalu.
“Mendagri mestinya menghormati keputusan Gubernur Papua tentang 14 kursi DPR Papua, dengan tidak terkesan menahan SK pelantikan terlalu lama, demi keadilan dan pengormatan terhadap hak politik orang asli Papua. Terutama mereka yang lolos seleksi kursi pengangkatan,” ujarnya. (Arjuna)
