Metro Merauke – Sebagai bentuk keseriusan menerapkan program kolaboratif SMA dan SMK dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua, yang tidak hanya cerdas dibidang akademik, namun juga memiliki pengetahuan plus atau lebih diberbagai keterampilan.
Dua sekolah di Merauke, SMA Negeri I dan SMK Negeri 3 akan segera melakukan penendatanganan nota kesepakatan (Memorandum of Understanding) tentang Peningkatan Kompetensi Keterampilan Kecakapan Hidup (Life skill) Melalui Pendidikan Vokasi.
Penandantangan MoU juga akan dilakukan bersama Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke dan instansi terkait lainnya.
Kepala SMA Negeri I Merauke, Sergius Womsiwor menjelaskan, inovasi pendidikan vokasi yang digagasnya itu, sebagai pengembangan dan tindaklanjut dari pencanganan SMA Negeri I Merauke sebagai lembaga penyelenggara pelayanan pendidikan inklusif di daerah.
“Bagian ini yang kita jelaskan ke Pemda Merauke maupun Legislatif, ada konsekwensi dari penyelenggaraan pendidikan inklusif. Salah satunya untuk pendidikan siswa SMA, tak hanya untuk mengajarkan cakap dibidang akademik, tapi untuk memberikan keterampilannya lewat pendidikan vokasi,” jelasnya kepada wartawan, Selasa (8/6).
Dia menyebut, program pengembangan SDM Papua lewat pendidikan vokasi pun dinilai selaras dengan keseriusan Kepala Dinas PPAD maupun Bupati Merauke, Romanus Mbaraka, yang dinilai sangat getol dalam upaya memajukan pendidikan di tengah tantangan dan berbagai permasalahan.
Dirinya optimis, program pendidikan vokasi kolaborasi SMA-SMK ini menjadi perdana di Papua maupun Indonesia, kedepan dapat menghasilan SDM Papua bermutu dan bertanggungjawab.
Sementara itu Kepala SMK Negeri 3 Merauke, Marthen Rummar menyambut baik adanya kerjasama program pendidikan vokasi. Sebagai sekolah yang ikut digandeng dalam penyelenggaraannya, pihaknya mengaku siap.
Ia bahkan telah menawarkan beberapa program keterampilan yang disesuaikan dengan minat siswa yang diajarkan para tenaga guru mumpuni dibidangnya. Diantaranya, IT untuk video editing, elektronika, otmotif servis sepeda motor, listrik untuk instalasi rumah tinggal, bangunan cetak batu paving, las untuk kebutuhan rumah tangga.
“SMK N 3 sebagai penyelenggara vokasi, kami tawarkan beberapa program untuk anak nantinya yang memilih sesuai minatnya. Dengan program life skill, sebagai bekal kecakapan hidup dengan keterampilan yang baik,” terangnya.
Marthen Rummar menyebut, pada pelaksanaanya di tahun ajaran baru 2021/2022, program vokasi akan dikemas dengan fleksibel supaya tidak mengganggu jam pembelajaran. Tak kalah penting, siswa akan mendapat pengakuan dari dunia usaha/dunia industri (DUDI) yang diberikan lewat uji kompetensi.
“Belajarnya akan dibuat perkelompok agar tidak mengganggu jam belajar untuk siswa SMA N I maupun sebaliknya. Kita juga akan mengundang DUDI yang berkompetensi untuk menguji, setelah dinyatakan berkompoten, sertifikat yang ditandatangani DUDI dan sekolah akan diberikanakan kepada siswa,” pungkasnya. (Nuryani)