Demi Pendidikan, Guru SD Nusantara I Merauke Rela Antar Jemput Siswa

Siswa SD Nusantara I Merauke setelah mendapatkan seragam sekolah dan bantuan kendaraan roda tiga sebagai transportasi mengantar dan jemput siswa

Metro Merauke – Dedikasi ke lima guru SD Nusantara I Merauke, Papua patut diapresiasi dan menjadi panutan yang luar biasa.
Semua guru di sekolah yang terletak di dalam kota, tepatnya berada di kelurahan Kelapa lima distrik merauke, sudah tiga tahun sejak sekolah dioperasikan, bekerja keras dengan menjemput puluhan anak didiknya dari rumah ke rumah.

Dengan ‘jemput bola’ murid selama ini menjadi kegiatan para guru setiap hari, tak lain tujuannya begitu mulia, agar siswa yang keseluruhan anak-anak Papua bisa tetap belajar di sekolah.
“Apapun permasalahannya, murid tidak boleh kehilangan cita-citanya,” tutur Kepala SD Nusantara I, Jaiti Ladullah.

Bacaan Lainnya

Kepada awak media Jaiti menceritakan. guru-guru setiap hari menjemput murid dari rumah ke rumah memnggunakan sepeda motor dan bahkan berjalan kaki. Mengingat sebagian rumah siswa berada di pinggiran sungai.

“Kami terpaksa harus melakukan ini karena tidak ingin ada anak yang sampai putus sekolah,” tuturnya kepada wartawan.
Perjuangan para guru tak sampai disitu, tak kuasa melihat anak didiknya memulai pelajaran dalam keadaan lapar, kata Jaiti, pihaknya kerap membeli makan dan minum untuk sarapan murid di sekolah terlebih dulu.

“Mereka ke sekolah dengan perut kosong, belum sarapan. Kadang ada yang sampai bilang lapar. Dan dengan uang sendiri, kita belikan dulu anak-anak sarapan, setelah itu mereka baru semangat belajar,” bebernya.

Tenaga pendidik sangat berharap pejuangan yang dilakukan untuk mencerdaskan genrasi penerus banga hendaknya mendapat dukungan penuh dari orang tua dengan memberikan hak anak-anak untuk sekolah.

Kepala SD Nusantara I, Jaiti Ladullah

Selama ini, kata Jaiti, tidak jarang orang tua yang membawa serta anaknya untuk mencari makan. Akibatnya, waktu sekolah sang anak terlewatkan. Terkadang, lanjutnya, hanya dua hari dalam sepekan anak masuk sekolah. Alasannya ikut orang tua mencari ikan atau aktivitas lain.

“Jadi kita harus jemput memang pagi-pagi ke rumah sebelum mereka dibawa mencari makan. Kita sangat harapkan orang tua juga menjadikan pendidikan sebagai bagian penting untuk masa depan,” ucapnya.

Kerinduan Siswa Kenakan Seragam Sekolah
Kerja keras dan kerja iklas guru di SD Nusantara I Merauke ini tidak terlepas dari peranan kepala sekolahnya.

Sebagai pimpinan di sekolah itu, Jaiti Ladullah acap kali terus menyemangati rekan kerjanya. Bahwasanya, meskipun SD Nusantara I Kalapa Lima memiliki sarana dan prasarana yang sanga terbatas, Jaiti berharap keterbatasan tersebut tidak membuat para guru pasif.

Dikatakan Jaiti, meski letak SD Nusantara I berada di tengah kota Merauke, namun, katanya, sejauh ini sekolah yang beroperasi sejak 2019, minim perhatian pemerintah. Murid di SD Nusantara I berjumlah 80 orang, selama ini merindukan untuk dapat mengenakan seragam sekolah layaknya pelajar lain.

“Kita semua berprinsip tetap melayani yang selama ini tidak terlayani, ini untuk memajukan generasi bangsa.”

Perjuangan dan keiklasan para guru dalam bekerja mampu menggerakan dua legislator, masing-masing Anggota Komisi IV DPR RI, H. Sulaeman L Hamzah dan Anggota DPR Papua, Fauzun Hijayah yang tergerak dan berempati untuk menyalurkan bantuan di sekolah tersebut.

“Alhamdulilah sekarang SD Nusantara I sudah mendapatkan bantuan seragam untuk murid, ada tambahan dana Rp 5 juta, makanan tambahan dan juga kami dibantu 1 unit kendaraan roda tiga sebagai fasilitas untuk antar-jemput murid.

Semuannya bantuan diserahkan langsung Anggota Komisi IV DPR RI H. Sulaeman L Hamzah dan Anggota DPR Papua, Fauzun Nihayah,” ucapnya dengan berurai air mata
Melihat kondisi pendidikan yang demikian, Anggota Komisi IV DPR RI, H Sulaeman L Hamzah mengaku sangat prihatin dan terharu.

Ditengah keterbatasan, para guru terus bergerak mencari strategi dan solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi.

Menurutnya, dari hasil reses yang dilakukan di SD Nusantara I Kelapa Lima dan serap aspirasi masyarakat, diketahui masih terdapat anak bangsa yang tidak mengenyam pendidikan secara baik, sehingga dirinya merasa berkewajiban untuk mendukung peningkatan pendidikan demi mencerdaskan Sumber Daya Manusia di Papua.

“Ini mejadi tanggung jawab bersama, dari orang tua, masyarakat dan utamanya harus ada perhatian khusus pemerintah,” tandasnya. (Nuryani)

Untuk Pembaca Metro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *