Metro Merauke – Masyarakat Suku Kanum dari sembilan kampung menggelar ritual adat menggoyang misal bersama calon Bupati Merauke, Papua, Drs. Romanus Mbaraka, MT.
Masyarakat Suku Kanum ini berasal dari Sota, Yanggandur,Rawa Biru, Kuler, Tomer, Tomerauw, Onggaya serta Kondo. Ritual adat tersebut dilaksanakan di Kampung Yanggandur, dan disaksikan ratusan masyarakat.
Kepala Suku Kanum, Marthen Ndiken mengatakan, Romanus Mbaraka adalah figur pemimpin bagi masyarakat Kanum untuk memimpin satu periode lagi. Karenanya, calon bupati nomor urut 3 itu diundang datang ke Kampung Yanggandur dan bersama masyarakat menggoyang misal.
“Kita masyarakat Suku Kanum sudah membuat pernyataan sikap bahwa Romanus Mbaraka harus memimpin Merauke dua periode. Oleh karena pernah dilakukan, sehingga harus dilaksanakan lagi di atas tanah ini dan dilihat serta didengar Tuhan serta para leluhur,” kata Martjen Ndiken, Kamis (03/12).
Ia menjelaskan ritual adat itu berbeda dengan ritual pencabutan misal. Menggoyang misal, yang dilakukan secara adat dan sepenuh hati sebagai pertanda harapan bagi Romanus memimpin Merauke lima tahun mendatang.
“Masyarakat Kanum masih mempunyai tanggungjawab, sehingga hari ini beliau diundang datang di sini agar bersama-sama melakukan ritual adat dengan menggoyang misal, sekaligus menanam kembali. Artinya Romanus Mbaraka wajib hukumnya memimpin lima tahun lagi,” katanya.
Cabup Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT berterimakasih kepada masyarakat Suku Kanum dari berbagai kampung, yang hadir dalam ritual adat itu.
“Saya diundang, sehingga harus datang. Jadi kegiatan ini bukan kampanye, tetapi ritual adat menggoyang misal,” kata Romanus. (LKF/Arj)