Metro Merauke – Presiden Direktur PT Bio Inti Agrindo (PT. BIA) dan Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua menandatangani perjanjian kerjasama penguatan fungsi kawasan konservasi suaka margasatwa danau Bian (SM Bian), Merauke, sebagai upaya peningkatan keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
Acara penting ini juga dihadiri oleh para pejabat dari Direktorat Perencanaan Kawasan Konservasi RKK, Ahmad Munawir, Kepala BBKSDA Papua, A.G Martana dan juga Presiden Direktur PT. BIA Hyun Chang Seop serta para pihak yang terlibat. Penandatanganan kerjasama tersebut dilaksanakan di salah satu hotel di Bogor, 20 Oktober 2023.
Diketahui, perusahaan produsen minyak sawit mentah (CPO) ini telah beroperasi di Merauke, Papua, sejak 2011.
PT BIA memiliki komitmen yang kuat terhadap keberlanjutan yang berfokus pada kebijakan nol deforestasi, nol gambut, dan nol eksploitasi (NDPE) yang dipublikasikan sejak Maret 2020 silam.
Selain itu, PT BIA juga berupaya mencapai visi “Menjadi perusahaan kelapa sawit berkelanjutan yang terintegrasi dan memberikan kontribusi kepada masyarakat” yang dibuktikan dengan perolehan sertifikat keberlanjutan ISPO, RSPO, dan ISO.
Dikatakan Presiden Direktur PT BIA,
Hyun Chang Seop, Papua dikenal dengan ekosistemnya yang unik dan kekayaan keanekaragaman hayatinya, dan suaka margasatwa (SM) Danau Bian juga berfungsi sebagai daerah tangkapan/ ekosistem penting bagi satwa dan tumbuhan endemis seperti cendrawasih, bangau, reptile lainnya.
“Senang sekali dapat berkolaborasi dengan pemerintah dalam menjaga lingkungan sekaligus memberdayakan masyarakat lokal, semoga kerjasama ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi alam dan kehidupan sosial,” ujar Hyun Chang Seop dalam rilis yang diterima media ini.
Sementara itu Kepala BBKSDA Papua, A. G Martana mengatakan,
konservasi PT BIA dan Suaka Margasatwa Danau Bian lokasinya bersebelahan.
Karena itu, sambungnya, kolaborasi penguatan fungsi kawasan konservasi perlu diperkuat melalui kerjasama yang baik dan saling mendukung.
Direktur RKK, Munawir, mewanti-wanti upaya pelestarian yang dilakukan dan menyampaikan kendala yang diperkirakan akan dihadapi.
Semisal musim kemarau panjang yang disebabkan oleh fenomena iklim El Nino, yang berakibat pada meningkatnya kebutuhan persiapan, sarana dan prasarana untuk penanganan kebakaran.
Kolaborasi ini direncanakan mencakup perlindungan kawasan, pemberdayaan masyarakat sekitar, penguatan kelembagaan dan konservasi keanekaragaman hayati.
Selain itu, dukungan konservasi keanekaragaman hayati akan dilaksanakan melalui inventarisasi dan pemantauan tumbuhan dan satwa liar, mendukung fasilitas transit untuk melepasliarkan satwa, pemantauan kebakaran dan patroli yang dilakukan secara partisipatif bersama masyarakat setempat dalam kegiatan Kemitraan Masyarakat Mitra Polhut (MMP) dan Masyarakat Peduli Api (MPA). (Nuryani)