Metro Merauke – Bicaranya santai dari atas podium. Tanpa melihat teks, Calon Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka mengurai fakta kehidupan yang sedang dialami dan dirasakan masyarakat hari ini di 179 kampung, 11 kelurahan serta 20 distrik.
“ Hari ini masyarakat Merauke sedang hidup susah. Beras petani tak dibeli, pupuk susah, perputaran uang macet, jalan dan jembatan rusak, pendidikan macet, tiket maupun cargo mahal dan lain-lain,” ungkap Cabup Merauke, Drs. Romanus Mbaraka dalam debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Swiss-Belthotel Jumat (30/10) diikuti tiga pasangan calon (paslon).
Dikatakan, dana APBD Merauke yang mencapai Rp 2,4 triliun, belum sampai kepada rakyat yang mendiami negeri ini. Sehingga berbagai permasalahan terus terjadi dari waktu ke waktu.
Olehnya, lanjut Romanus, Merauke harus diperbaiki dan jangan tertinggal terus. “Kami akan memperbaki ketika dipilih rakyat memimpin lima tahun mendatang,” tegasnya.
“Yakin dan percaya, Romanus-Riduwan mempunyai pengalaman. “Jika ada salah lima tahun silam ketika memimpin Merauke, saya meminta maaf dan akan diperbaiki kedepan. Tak boleh ada tangisan tangisan di atas negeri ini. Salam tiga jari untuk Romarin, Merauke Bangkit,” katanya.
Diskresi Bagi Anak Negeri
Lebih lanjut Romanus mengatakan, dirinya bersama wakilnya, H. Riduwan bertekad memberikan diskresi kepada anak-anak negeri baik di personalia, ASN maupun pemberdayaan terhadap masyarakat di kampung-kampung. “Permasalahan tentang tanah ulayat akan diselesaikan dengan baik, agar kita hidup bersaudara sesuai ikatan hati nurani Izakod Bekai-Izakod Kai- Satu Hati,Satu Tujuan,” katanya. (LKF)