Metro Merauke – Pengamat Pembangunan Papua, Yoseph Yolmen mengusulkan pentingnya pengembangan sektor peternakan di Bumi Anim Ha. Menurutnya, Program Sentra Peternakan Rakyat, salah satu yang dapat menunjang bangkitnya perekonomian berkelanjutan di Merauke.
“Dengan lahan yang luas, program ternak sapi bisa dilakukan,” kata Yolmen kepada Metro Merauke, kemarin.
Ia mengatakan, pada 2012, Merauke disebut sebagai lumbung sapi potong di Provinsi Papua. Sapi dengan mudah diternak karena didukung oleh hamparan rerumputan. Misalnya di Distrik Jagebob, Semangga atau Tanah Miring.
Dengan beternak sapi, warga dapat memiliki tabungan, dan bisa membiayai keluarga serta anak sekolah. “Sudah tentu, harus didukung pemerintah,” ujarnya.
Yolmen menambahkan, Program Ternak Bangkit yang pernah digulirkan pada 2016 sebagai unggulan menunjang kebutuhan pangan asal hewan di Merauke, merupakan gagasan hebat yang juga patut dipertahankan. “Kalau kita mampu, bisa dikirim sampai ke pulau lain di luar Papua,” tuturnya.
Baginya, pengembangan sektor peternakan tidak hanya pada produksi ayam. Sapi memberi manfaat tidak sedikit. “Yang perlu ditingkatkan disini adalah kuantitas dan kualitas daging agar mampu memenuhi kebutuhan lokal dan Papua,” paparnya.
Berdasarkan Merauke Dalam Angka 2020, jumlah hewan ternak di Kabupaten Merauke mencapai 60.783 ekor di 2018. Jumlah ini didominasi oleh sapi potong sebesar 60 persen. “Saya berharap, dengan kepemimpinan yang baru, dapat mendorong perbaikan bidang peternakan,” ucapnya.
Utamanya, sambung dia, membangkitkan kesejahteraan ekonomi warga asli Papua lewat ternak sapi.
Merauke memasok kebutuhan daging sapi ke sejumlah daerah. Daging dikirim menggunakan pesawat ataupun kapal. Daging dan jeroan sapi juga diperdagangkan di pasar Merauke setiap hari. (Sayd Madrid)