Metro Merauke – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Selatan, dr. Benedicta Herlina Rahanggiar mengatakan, sampai saat ini stunting masih menjadi program prioritas yang perlu ditangani.
Menurut dr Herlina, di Bulan September 2023, prevalensi stunting di Provinsi Papua Selatan menunjukan penurunan. Yaitu dari 21,03 persen pada Agustus lalu menjadi 20 persen.
“Kita akan terus berupaya menekan stunting. Dari setiap dinas kesehatan di 4 kabupaten melakukan intervensi sebagai upaya menurunkan angka stunting di Papua Selatan,” kata dr. Benedicta Herlina Rahanggiar kepada wartawan belum lama ini.
Menurutnya, dibutuhkan peran serta komponen masyarakat dalam upaya menurunkan angka stunting.
Diketahui, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.
Sehingga penurunan stunting perlu dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak panjang yang merugikan, seperti terhambatnya tumbuh kembang anak. (Nuryani)