Metro – Pasangan calon atau paslon Bupati dan Wakil Bupati Nduga, Papua Pegunungan, Dinar Kelnea, S.Sos-Yoas Beon menyatakan hadir untuk perubahan Nduga lebih baik lagi. Melanjutkan apa yang telah dilakukan para pemimpin Nduga terdahulu dan membebani yang masih kurang.
Pasangan DIYO juga hadir untuk menghapus sekat-sekat yang ada karena masyarakat Nduga satu darah, satu suku, satu bangsa untuk membangun Negeri Ndugama.
Pernyataan itu disampaikan calon Bupati Nduga, Dinar Kelnea di hadapan puluhan ribu pendukungya dari 32 distrik dan 248 kampung yang menghadiri kampanye akbar DIYO di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga pada Selasa, 29 Oktober 2024.
“Terimakasih kepada seluruh masyarakat Ndugama. Tidak ada lagi perbedaan di Nduga kami satu daerah, satu suku, satu bangsa untuk membangun Nduga,” kata Dinar Kelnea.
Ia menegaskan apabila dipercaya rakyat Nduga memimpin daerah itu, DIYO akan melanjutkan apa yang sudah dibuat para pendahulu, dan memperbaiki yang kurang-kurang.
“Kami akan ubah tata Kota Kenyam dan merenovasi bangunan yang ada, agar lebih baik lagi. Kemudian, membehani masalah desa dan distrik yang tidak ada keadilan selama ini, sehingga siapa pun yang terpilih menjadi tanggung jawab pemerintah untuk pemerataan jumlah desa/kampung,” kata Dinar Kelnea.
Mengenai pendidikan menurut Dinar, pihaknya akan menbangun asrama di Kota studi, pertama di Kota Jayapura.
“Jadi pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan itu yang prioritas. Kami tidak bisa berbicara banyak mengenai visi dan misi kami, tapi sudah dikerjakan oleh tim dan telah dituangkan dalam buku,” ucapnya sambil memperlihatkan sebuah buku yang memuat visi dan misi DIYO.

Sementara itu, Calon Wakil Bupati Nduga Yoas Beon mengatakan, ia merupakan anak asli Kenyam, ibu Kota Nduga yang selama ini berkerinduan membangun daerahnya. Sayangnya selama ini ia tidak punya kesempatan.
“Saya ini anak asli Kenyam, namun selama ini saya sulit berbuat karena tidak punya kesempatan. Kini saya ada di sini, berdiri bersama calon bupati dan kalian untuk perubahan Nduga ke arah lebih baik. Terimaksih masyarakat sudah sepakat kalau kami adalah Bupati dan Wakil Bupati saat ini,” kata Yoas Beon.
Yoas pun bersyukur karena tim dan pendukungnya adalah orang-orang hebat yang bekerja dengan hati, dan sejalan dengan pihaknya ingin Nduga lebih baik. Hal itu dibuktikan pada saat kampanye akbar masyarakat menyumbang puluhan ekor babi.
“Rakyat mau menyumbangkan babi sampai 50 ekor dalam kampanye ini. Tidak ada satu ekorpun babi yang kami dari calon beli. Semua disumbangkan masyarakat. Ini membuktikan kalau tanggal 27 [November] itu, tinggal merupakan persyaratan karena rakyat Nduga sudah menyatakan komitmennya kepada kami,” ujarnya.
Katanya, Kabupaten Nduga berbeda dengan daerah lain dan kabupaten yang sudah maju, di mana para calon kepala daerah dan calon Wakil kepala daerah adu visi-misi.
Akan tetapi di Nduga masyarakatnya merupakan satu suku dan satu bahasa, sehingga apa yang sudah direncanakan dan dilakukan para pemimpin terhadulu di Nduga, harus dilanjutkan dan yang masih kurang diperbaiki.
“Kami hadir bukan bermusuhan dengan kandidat lain, tapi musuh kami adalah sistem yang tidak benar. Yang kurang-kurang yang dilakukan oleh para senior kita itulah yang harus diperbaiki, sehingga ketika kami terpilih kami akan membebani yang kurang,” ucapnya.
Yoas Beon menegaskan, ia dan calon Bupati Nduga, Dinar Kelnea merupakan pasangan ideal karena sederhana, mudah diajak kompromi, dan diajak berbicara, di manapun.
“Kita ini satu suku kalau ada suku lain datang, mereka juga adalah saudara-saudara kita. Kenapa hari ini setiap dapil masak terpisah. Bukan untuk menciptakan sekat-sekat tetapi agar orang-orang hebat dari setiap dapil bagaimana masak tepat waktu untuk makan bersama agar bisa berkumpul di sini tepat waktu. Itu adalah bentuk kebersamaan kita,” kata Yoas Beon.
Ia menambahkan, dalam kampanye akbar DIYO ada masyarakat dari berbagai distrik yang selama ini tidak pernah menginjakkan kaki di Kenyam, hadir dalam kampanye. Itu berarti bentuk komitmen mereka untuk mendukung DIYO. (Arjuna)